Bisnis.com, JAKARTA - Perangkat Headset VR Quest milik Meta mengalami kerusakan berminggu-minggu setelah perusahaan milik Mark Zuckerberg itu melakukan pembaharuan perangkat lunak (software).
Dalam postingan Meta di platform x.com pada 7 Desember 2024, Meta menyebut sedang melakukan pembaruan perangkat lunak atau software headset Quest 2, Quest 3 dan Quest 3S yang rusak.
Namun, The Verge melaporkan hingga Minggu (29/12), pembaruan tersebut tidak kunjung tersedia. Tidak hanya itu, pengguna juga merasakan perangkat mereka bermasalah setelah pembaruan dilakukan.
“Kami menyadari bahwa beberapa perangkat Meta Quest 3S baru mengalami masalah dengan pembaruan perangkat lunak awal,” tulis Meta.
Meta berupaya memperbaiki perangkat tersebut dan meminta masyarakat bersabar. Tidak ada pergantian headset.
Untuk diketahui, Meta Quest adalah seri perangkat virtual reality (VR) yang dikembangkan oleh Meta Platforms, dengan tujuan memberikan pengalaman VR yang imersif dan interaktif.
Quest memiliki fitur utama antara lain tampilan grafis yang tajam, alat kontrol yang presisi, fitur pelacakan gerak hingga dukungan untuk pengalaman VR sosial.
Ada 3 Model Meta Quest yaitu Meta Quest 2 (sebelumnya Oculus Quest 2), Meta Quest Pro dan Meta Quest 3.
Adapun permasalahan software Quest sebelumnya juga pernah dikeluhkan pengguna. Kerusakan software membuat perangkat Quest menjadi tidak responsif menurut laporan Techradar.
Dari sisi penjualan, pada tahun 2020, Oculus Meta Quest Store mengeklai mengantongi pendatapan US$1 miliar sejak peluncuran Quest pada 2019. Kemudian, pada November 2021, dikabarkan 10 juta unit headset Meta Quest 2 telah terjual.
Pesaing Vision Pro
Meta meluncurkan headset mixed reality (MR) Quest 3 mulai dengan harga US$499,99 atau Rp7,8 juta (asumsi kurs Rp15.666/US$) pada Oktober 2023. Quest 3 akan diluncurkan pada 10 Oktober 2023 untuk menandingi Vision Pro Apple.
Dikutip dari laman Meta, headset ini dapat membuat pengguna mengalami pengalaman mixed reality yang lebih mulus dengan adanya kamera depan dan sensor pendeteksi gerakan.
Selain itu, walaupun tidak ada alat yang mendeteksi kaki, sistem komputerisasi dapat mendeteksi gerakan sehingga dapat memprediksi tindakan yang dilakukan kaki.
Dikutip dari laman The Verge, headset tersebut akan dua kali lebih tipis, dua kali lebih kuat dibandingkan dengan Quest 2.
Setiap pembelian Quest 3 ini juga dilengkapi dengan sepasang controller yang membuat pengalaman mixed reality menjadi lebih optimal.
Belajar dari pengalaman Quest 2 yang telah menjual hampir 20 juta barang, Meta pun optimistis peluncuran Quest 3 akan sukses.
“Kami harus membuktikan kepada masyarakan bahwa semua kekuatan ini, semua fitur baru ini sangat berharga,” ujar Wakil Presiden Meta bidang VR, Mark Rabkin.
Meta melakukan tindakan tersebut untuk mengalahkan headset Vision Pro Apple yang sudah meluncur ke pasar pada awal 2023.
Adapun, Vision Pro Apple dibanderol dengan harga yang jauh lebih mahal, yakni US$3.499 atau senilai Rp54,8 juta