Perangkat Starlink Dijual Lintas Negara, Elon Musk Beri Biaya Tambahan Rp4,6 Juta

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 23 Agustus 2024 | 10:37 WIB
Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Antena penangkap sinyal internet Starlink terbaru/ dok. X. com Oleg Kutkov
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk, taipan pemilik SpaceX, mengenakan tarif tambahan sebesar US$200- US$300 atau Rp4,6 juta (kurs: Rp15.610) bagi siapapun yang menjual perangkat keras Starlink lintas negara. 

Diketahui, saat membeli perangkat Starlink di website, pengguna dikenakan biaya sesuai dengan wilayahnya. Masing-masing wilayah atau negara memiliki harga yang berbeda-beda. 

Sebagai contoh, di Indonesia harga perangkat piringan standar Starlink saat ini sebesar Rp3,9 juta. Sementara itu di Amerika Serikat harga perangkat piringan standar seharga Rp9,3 juta.

Dengan kebijakan baru ini, maka barang yang dibeli di Indonesia dan dijual ke Amerika Serikat, akan dikenakan tarif tambahan biaya luar wilayah sebesar Rp4,6 juta. Starlink melakukan itu untuk mencegah praktik jual kembali secara ilegal. 

"Jika Anda membeli Kit Starlink dari pengecer tidak resmi, ada kemungkinan Biaya Wilayah Luar mungkin berlaku untuk pesanan Anda. Biayanya — yang berkisar antara $200 hingga $300 —akan muncul jika antena parabola Starlink “diaktifkan di luar wilayah tempat mereka pertama kali dijual,” tulis perusahaan dalam laman resmi, dikutip Jumat (23/8/2024). 

Sementara itu PC Magazine melaporkan pelanggan dapat menghindari biaya dengan memastikan mereka membeli perangkat keras dari Starlink.com atau pengecer resmi "di wilayah Anda".

SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun bukan rahasia lagi bahwa antena Starlink telah beredar di pasar seperti Rusia, Timur Tengah, dan sebagian Afrika, di mana layanan internet satelit belum diluncurkan secara resmi. 

Pada bulan Maret 2024, seorang pria New Jersey ditangkap karena membeli setidaknya 675 piringan Starlink, yang diduga untuk tujuan dijual kembali.

Tidak hanya itu, ribuan perangkat Starlink juga dikabarkan dijual secara ilegal ke kelompok militer di Sudan dan Rusia. Sebagai tanggapan, SpaceX telah bekerja sama dengan Pentagon memblokir penggunaan Starlink oleh Rusia di wilayah yang diperebutkan di Ukraina. 

Kata-kata dalam biaya wilayah luar juga menunjukkan bahwa hal itu mungkin menargetkan konsumen yang mencoba membeli antena Starlink dengan harga diskon di satu pasar hanya untuk menggunakannya di pasar lain.

Misalnya, SpaceX telah menawarkan antena parabola Starlink Mini portabel di negara-negara Amerika Latin tertentu hanya dengan $200, diskon besar dari biaya $599 di AS. Akibatnya, beberapa konsumen memiliki ide untuk membeli parabola Starlink Mini di Kolombia, hanya untuk kemudian mengirimkannya ke AS atau Kanada.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper