'Demam' Starlink Meredup, Pelanggan Tumbuh Melandai di AS

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16:10 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan di Tanjung Canaveral, Florida. Reuters
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa 58 satelit untuk jaringan internet broadband Starlink SpaceX dan tiga satelit pencitraan bumi SkySat diluncurkan di Tanjung Canaveral, Florida. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Starlink, satelit orbit rendah milik Elon Musk, mengalami perlambatan pertumbuhan pelanggan di Amerika Serikat (AS). Dibandingkan dengan tahun lalu yang dapat merangkul jutaan pelanggan, dalam 7 bulan pertama 2024 Starlink hanya mampu menambah 100.000 pelanggan. 

PCMag melaporkan pekan ini, SpaceX memberitahu Badan Pengawas Komunikasi AS atau Federal Communication Commission (FCC) bahwa perusahaan memiliki 1,4 juta pengguna pada Juli 2024.

Jumlah itu hanya bertambah 100.000 pelanggan dibandingkan dengan Desember 2023 yang sebesar 1,3 juta pelanggan. Pihak Starlink membantah pertumbuhan melambat. 

“Pertumbuhan ini tidak melambat,” kata perusahaan itu kepada regulator AS dikutip Sabtu (10/8/2024).

SpaceX tidak berkomentar lebih banyak  angka tersebut.

Sementara itu, Pengamat Industri Satelit AS Tim Farrar berpendapat pertumbuhan Starlink telah melambat di AS, bahkan ketika negara-negara lain mengalami percepatan. 

“Namun sejauh ini AS tetap menjadi negara terpenting bagi pendapatan Starlink, terutama karena biaya bulanan sebesar $120 lebih tinggi dibandingkan negara lain,” kata Farrar. 

Sejak debutnya pada 2020, sistem internet satelit SpaceX telah mendapat sambutan hangat atas kemampuannya menghadirkan broadband berkecepatan tinggi ke area tanpa akses internet yang andal.

Kelebihan itu membuat Starlink menjadi favorit di kalangan pengguna di daerah pedesaan dan terpencil. Namun teknologi ini mungkin tidak diperlukan lagi bagi masyarakat yang tinggal di kota atau pinggiran kota, yang sudah memiliki akses ke jaringan serat optik. 

Untuk memacu pertumbuhan, SpaceX telah meluncurkan beragam produk penawaran dan diskon sepanjang tahun ini untuk menarik lebih banyak konsumen di AS agar mendaftar ke Starlink. Minggu ini, perusahaan mengambil pendekatan paling agresif dengan membanting harga antena Starlink V4 standar secara nasional mulai dari $499 hingga $299 dalam promosi yang akan berlangsung selama dua bulan ke depan.

Selain itu, perusahaan telah menyebutkan menawarkan paket keluarga Starlink yang dapat meyakinkan pelanggan lama untuk membelanjakan lebih banyak uang.

“Starlink kini memangkas harga terminal di AS untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, namun pada akhirnya harus mengurangi biaya bulanan secara signifikan jika ingin mengejar pertumbuhan seperti yang diinginkan Elon Musk,” kata Farrar.

Pendorong pertumbuhan lainnya adalah parabola Starlink Mini, yang merupakan perusahaan dilepaskan kepada semua calon pelanggan AS bulan lalu.

Piringan ini menonjol karena merupakan cara portabel untuk menerima akses Starlink. Namun untuk saat ini, SpaceX telah menetapkan harga perangkat keras tersebut sebesar $599 di pasar AS, meskipun perusahaan tersebut telah mengisyaratkan akan mengurangi biayanya seiring berjalannya waktu. 

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper