Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa proyek Pusat Data Nasional (PDN) I yang menelan investasi senilai Rp2,7 triliun di Cikarang akan tetap dikebut. Infrastruktur dari proyek tersebut pun disebut-sebut sudah mencapai di atas 70%.
Kemenkominfo pun menegaskan bahwa proyek PDN I itu akan tetap dikebut, terlepas dari adanya insiden serangan Brain Cipher ransomware terhadap PDN Sementara (PDNS) 2 di Surabaya pada 20 Juni 2024.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo Hokky Situngkir mengakui pihaknya mendapat pelajaran dari serangan PDNS yang terjadi Surabaya beberapa bulan lalu.
“Harus diakui bahwa berbagai macam lesson yang kita pelajari di insiden PDNS kemarin [di Surabaya] itu mempengaruhi bagimana kami memperbaiki proses pengembangan dan segala macemnya,” ujar Hokky dalam acara Ngopi Bareng di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Untuk itu, Hokky memastikan bahwa proyek PDN I akan tetap berjalan. Namun, dia enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait peresmian proyek PDN. Hanya saja, dia mengungkap baik infrastruktur maupun desain PDN sudah mencapai lebih dari 50%.
“Dari sisi infrastruktur itu [PDN di Cikarang] mungkin sudah lebih 70%-an. Secara desain juga, kalau saya tidak salah lebih dari 80%, saya nggak tahu angka persisnya, persentasenya. Tapi sudah cukup, kalau bicara timeline sebelumnya, sebenarnya itu tidak begitu terganggu,” ungkapnya.
Hokky menjelaskan bahwa nantinya PDN I akan diisi oleh tenant (penyewa) dan akan beroperasi pada awal 2025 mendatang.
“Tetapi secara umum infrastruktur, network, design itu naik berapa persen dibanding sebulan sebelumnya,” terangnya.
Di samping itu, Hokky mengklaim bahwa Kemenkominfo juga ruitn mengevaluasi proyek PDN I dengan memperhatikan dari sisi keamanan, pencadangan data (backup), hingga rancangan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan bahwa alasan lokasi proyek PDN I senilai Rp2,7 triliun dipilih karena mempertimbangkan keamanan, tidak ada gempa, dan tidak ada tsunami. Selain itu, pasokan listrik di Cikarang juga disebut mumpuni.
“Jadi kita memprotek hal-hal yang sifatnya fisik. Sistemnya sudah dikerjakan. Sekarang dikerjakan juga, tetapi diharapkan bisa selesai paling lambat, bisa beroperasi awal tahun depan,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan PDN I yang berlokasi di Greenland International Industrial Centre, Deltamas, Cikarang itu memiliki luas kurang lebih 15.994 m2.
Proyek pembangunan PDN ini merupakan pinjaman dari Pemerintah Perancis dengan total nilai EUR164.679.680 atau sekitar Rp2,7 triliun dengan waktu pengerjaan 24 bulan mulai dari 22 Oktober 2022.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Februari 2024, Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Aries Kurniawan sempat menyatakan bahwa PDN I akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Secara keseluruhan kita sudah mendekati angka 32%, ya. Insyaallah Agustus siap resmikan. Rencananya Pak Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan sebagai salah satu tonggak pertama kali kita mempunyai pusat data terintegrasi,” ujar Aries, dikutip dari laman resmi Kemenkominfo pada Selasa (9/7/2024).
Aries menjelaskan bahwa percepatan pembangunan PDN dilakukan dengan metode design, supply, dan installation. Nantinya, setelah desain disetujui secara paralel proses lain mengikuti untuk mengejar waktu dan menjaga kualitas pekerjaan.
“Kita perkirakan pada 17 Agustus 2024 gedung sudah selesai dibangun dengan kondisi arsitek luar atau fasad dan interior sudah selesai dilaksanakan, termasuk, area jalan parkir, taman dan lanskap keliling gedung,” tuturnya.
Dia mengungkap bahwa perangkat kelistrikan juga sudah siap dan dilakukan commissioning test. Nantinya, PDN di Cikarang dibangun dengan kapasitas prosesor 25.000 Cores, memory 200 TeraByte, storage 40 PetaByte, mechanical electrical 20 Mega Watt (MW) pada kesempatan operasi optimal.