Dianggap Bela Israel, Meta (Facebook dan WhatsApp) Terancam Diboikot di Malaysia?

Hesti Puji Lestari
Selasa, 6 Agustus 2024 | 15:03 WIB
Cara menggunakan dua nomor WhatsApp dalam satu HP./Androidpit
Cara menggunakan dua nomor WhatsApp dalam satu HP./Androidpit
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Meta yang merupakan induk Facebook dan WhatsApp sedang menghadapi masalah kesalahpahaman dengan pemerintah Malaysia.

Hal tersebut bermula dari dihapusnya postingan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang berisi pernyataan belasungkawa kepada pejabat Hamas tentang pembunuhan pemimpin kelompok itu Ismail Haniyeh.

Mengacu pada masalah ini, media sosial gempar dengan hal tersebut. Bahkan, mereka sempat menyangka Meta mendukung Israel.

Akan tetapi pada Selasa 6 Agustus 2024, Meta meminta maaf atas "kesalahan operasional" tersebut.

Dilansir dari Reuters, mereka telah memulihkan postingan PM Anwar Ibrahim tersebut dan dilabeli dengan "konten yang benar".

Menurut keterangan, perusahaan itu menggunakan gabungan deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.

Sebagaiman diketahui, Anwar mengunggah rekaman video percakapan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas di Facebook dan Instagram pada 31 Juli 2024 untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh.

Ia juga mengunggah foto dari pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada bulan Mei, disertai pesan belasungkawa

Akan tetapi, postingan tersebut tiba-tiba hilang karean dihapus sistem dan mendapat label “Individu dan organisasi berbahaya”.

Pada tanggal 1 Agustus, PM Anwar menuduh Meta sebagai instrumen rezim Zionis Israel sebelum akhirnya Meta meminta maaf.

Tindakan Meta ini pun menuai kecaman. Di media sosial muncul komentar netizen yang berniat memboikot produk Meta, termasuk Facebook dan WhatsApp.

Meski demikian, beberapa di antaranya membela lantaran produk Meta saat ini (termasuk Facebook dan WhatsApp) merupakan aplikasi yang berguna untuk komunikasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper