Iphone Kian Tertinggal, Pasar Smartphone China Dikuasai Brand Lokal

Fahmi Ahmad Burhan
Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:57 WIB
Ilustrasi tampilan iOS 18 di iPhone/Apple
Ilustrasi tampilan iOS 18 di iPhone/Apple
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pangsa pasar ponsel pintar atau smartphone dari Apple, yakni iPhone di China kian merosot. Pasar smartphone di China kini dikuasai pemain lokal seperti Vivo, Oppo, hingga Huawei. 

Berdasarkan riset Canalys, pasar smartphone China secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 10% secara tahunan (year on year/yoy) pada paruh pertama tahun ini atau kuartal II/2024, dengan shipment atau pengiriman mencapai 70 juta unit. 

Vivo menjadi merek smartphone paling berjaya di China dengan shipment mencapai 13,1 juta unit, menguasai 19% pangsa pasar. Pasar Vivo di China naik, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 15%.

Posisi kedua ditempati Oppo dengan shipment 11,3 juta unit dan pangsa pasar 16%. Lalu, merek lokal China lainnya Honor berada di urutan ketiga, dengan shipment 10,7 juta unit dan pangsa pasar 15%.

Huawei berada di urutan keempat dengan jumlah shipment 10,6 juta unit dan pangsa pasar 15%. Xiaomi mengalami peningkatan shipment sebesar 17% yoy menjadi 10 juta unit dan menggeser raksasa smartphone asal Amerika Serikat (AS), iPhone di urutan kelima dengan pangsa pasar 14%.

“Ini adalah kuartal pertama dalam sejarah di mana vendor dalam negeri mendominasi pasar, semuanya berada di posisi lima besar,” kata Analis Riset Canalys, Lucas Zhong dalam riset Canalys beberapa waktu lalu.

Adapun, iPhone kian ditinggalkan di pasar smartphone China pada kuartal II/2024 dengan pangsa pasar menjadi 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 16%.

Analis Senior Canalys Toby Zhu mengatakan pada paruh kedua tahun ini, akan terdapat sejumlah tren di pasar smartphone China. Pasar misalnya akan mencermati peluncuran sistem operasi dari Huawei yakni HarmonyOS Next. Huawei akan memposisikan sistem operasi mereka itu sebagai pesaing Android besutan Google dan iOS dari iPhone.

Kemudian, para pemain lokal akan banyak berinvestasi pada infrastruktur kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di produk mereka. Tujuannya untuk mendisrupsi segmen kelas atas atau high end.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper