Blibli Tiket Paylater Punya 250.000 Pengguna Semester I/2024, Diminati Masyarakat

Rika Anggraeni
Senin, 22 Juli 2024 | 17:52 WIB
CEO tiket.com George Hendrata (dari kiri), CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, dan CEO Ranch Market Johartono Susilo memberikan paparan saat konferensi pers Kenal Lebih Dekat Ekosistem Blibli Tiket di Jakarta, Senin (21/7/2024)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
CEO tiket.com George Hendrata (dari kiri), CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, dan CEO Ranch Market Johartono Susilo memberikan paparan saat konferensi pers Kenal Lebih Dekat Ekosistem Blibli Tiket di Jakarta, Senin (21/7/2024)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Blibli Tiket menjadi salah satu platform yang merasakan gurihnya bisnis paylater atau bayar nanti melalui Blibli Tiket PayLater. Tercatat 250.000 pengguna telah menggunakan layanan ini.

CEO tiket.com George Hendrata mengatakan bahwa Blibli Tiket PayLater merupakan opsi pembayaran cicilan tanpa kartu kredit yang terintegrasi di semua platform Blibli Tiket yang diperkenalkan sejak 2020. George pun meyakini pengguna Blibli Tiket Paylater bisa tumbuh ke level yang lebih tinggi.

“Saat ini, metode pembayaran tersebut telah menjadi salah satu pilihan utama bagi pelanggan di Blibli, tiket.com, dan juga Ranch Market, memungkinkan konsumen untuk membeli kebutuhannya sekarang dan membayar nanti,” kata George dalam acara Kenal Lebih Dekat Ekosistem Blibli Tiket di Jakarta, Senin (22/7/2024).

George menyampaikan bahwa Blibli Tiket PayLater terafiliasi dengan Indodana Finance. Di mana, pertumbuhannya sudah hampir mencapai 10%.

“Jadi pertumbuhan dari Blibli Tiket PayLater ini lumayan pesat, sampai sekarang kira-kira hampir mendekati single digit, ya, 10% dari transaksi itu sudah memakai Blibli Tiket PayLater, menuju ke atas 10%,” ungkapnya.

Di sisi lain, George mengungkapkan bahwa dalam hal tata kelola data dan privasi, perusahaan memastikan telah memitigasi kebocoran data. “Dan pelatihan dan pengembangan sangat penting Karena di industri kita ini, People is our number one asset. Jadi rata-rata 27 jam pelatihan per karyawan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa piutang pembiayaan dengan skema buy now pay later (BNPL) alias paylater menembus Rp6,81 triliun per Mei 2024.

Angkanya melonjak 33,64% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian, kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) di lini bisnis ini masih terjaga di bawah 5%, yakni 3,22% secara gross dan 0,84% secara netto.

Adapun berdasarkan survei Jakpat pada semester I/2024, sebanyak 93% responden melakukan pembayaran digital. Salah satunya melalui BNPL atau paylater mencapai 33%.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper