Bisnis.com, JAKARTA — PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli optimistis dapat merebut kue di pasar perdagangan elektronik atau e-commerce, seiring model yang dianut perusahaan adalah business-to-consumer (B2C).
Group Head Marketing Services Blibli Edward K. Suwignyo mengatakan bahwa model bisnis Blibli berbeda dengan platform e-commerce lain, seperti Tokopedia, Lazada, dan Shopee. Salah satunya dengan memiliki toko offline yang tersebar di Indonesia.
“Jadi secara persaingan memang sebetulnya nggak pernah dibilang bahwa kita tuh selalu head-to-head sama mereka [Tokopedia, Shopee, Lazada], memang berbeda,” kata Edward seusai ditemui acara Perayaan Ulang Tahun Blibli ke-13 di Blibli Head Office, Jakarta, Senin (15/7/2024).
Baca Juga Blibli (BELI) Harap Promo HUT ke-13 Dongkrak Kinerja, Harga Playstation 5 Dibanderol Rp3 Jutaan |
---|
Lebih lanjut, Edward menjelaskan bahwa Blibli menerapkan nilai service excellence berupa assurance di quality of experience, yang hanya bisa dilakukan secara B2C.
Untuk itu, anak usaha Grup Djarum itu meyakini bahwa kue yang tersebar di pasar akan selalu ada. “Kalau retailer, kuenya memang selalu ada. Selama orang masih punya uang, pasti akan ada tempat di mana mereka akan belanja,” tuturnya.
Dia pun berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut sehingga akan memicu masyarakat terus berbelanja.
“Selama masyarakat masih produktif, selama lapangan kerja masih terbuka, pasti ada orang belanja. Tapi yang kita lihat adalah makin lama, orang belanja itu semakin demanding, semakin peduli kualitas,” ujarnya.
Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 tercatat mencapai 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Raihan ini merupakan pertumbuhan kuartal I tertinggi sepanjang 2019–2024.
Sementara itu, capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2024 dibandingkan dengan kuartal IV/2023 terkontraksi 0,83%.
Sepanjang 3 bulan pertama 2024, Blibli mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,92 triliun tumbuh 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,83 triliun.
BELI juga mencatatkan efisiensi, yang terlihat dari penurunan beban penjualan dari Rp568,7 miliar pada kuartal I/2023 menjadi Rp453,42 miliar pada kuartal I/2024. Dari sana, Blibli mencatatkan peningkatan kinerja profitabilitas yang tercermin dari penurunan rugi tahun berjalan menjadi Rp696,06 miliar pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp883,6 miliar.