Asosiasi Ungkap Penyebab Algoritma SPX Kurir Dominan di Shopee, Monopoli?

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 31 Mei 2024 | 16:00 WIB
Pekerja melewati depan logo Shopee
Pekerja melewati depan logo Shopee
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Logistik E-Commerce (Aple) mengungkapkan penyebab SPX kurir dan J&T selalu muncul di tampilan aplikasi menjadi pilihan utama bagi para pengguna Shopee. Aple juga meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melihat kembali kasus dugaan monopoli Shopee. 

Ketua Aple Sonny Harsono mengatakan dalam dunia dagang el atau e-commerce semua dapat berperan aktif, termasuk kurir logistik, menghadirkan layanan terbaik bagi aplikasi. 

Dalam hal perkara Shopee di KPPU, menurutnya, SPX atau JNT menawarkan promo rate khusus di Jabodetabek dengan masa antar di bawah 24 jam (1 day delivery), yang tidak dapat diikuti oleh kurir lain. Alhasil, sistem memunculkan SPX dan JNT sebagai pilihan utama. Algoritma mengikuti kecenderungan transaksi yang dilakukan oleh pembeli.

“Secara algoritma ini menjadi unggul meskipun disediakan pilihan kurir lain tetap akan terpilih secara otomatis oleh sistem disaat customer menghendaki yang tercepat atau termurah,” kata Sonny kepada Bisnis, Jumat (31/5/2024).

Sonny memberi contoh terdapat 10 kurir dengan pilihan harga semua diunggah ke sistem Shopee dan waktu lama layananan (1-3 hari) maka secara otomatis sistem akan melakukan rekomendasi ke pelanggan apabila pelanggan membeli barang di wilayah Jabodetabek dengan layanan termurah dan tercepat dalam hal ini 2 perusahaan tersebut. 

Dia mengatakan di dalam dunia logistik tidak ada satu perusahaan kuat cepat murah di semua area, di area jabodetabek ada yang terbaik, di luar jawa seperti Sumatra ada kurir lain dan di wilayah Indonesia Timur masih perusahaan negara seperti PT Pos yang terbaik.

“Jadi algoritma merekomendasikan berdasarkan data yang diunggah ke sistem e-commerce. Ini hal yang biasa terjadi di semua e-commerce global seperti di Amerika Serikat maka sebagian besar kurirnya menggunakan kurir perusahaan berbasis kuat di Amerika dan Eropa seperti Fedex,” kata Sonny. 

Sonny juga menyoroti perihal dugaan monopoli Shopee yang tengah masuk ke tahap persidangan. Menurutnya, Shopee saat ini masih menggunakan jasa kurir lain sehingga tidak memenuhi klasifikasi monopoli maupun oligopoli.

“Karena ada lebih dari 3  perusahaan kurir masih bekerja sama aktif dengan Shopee, kekhawatiran kami adalah interpretasi cross selling atau promosi secara silang ini disalah artikan sebagai upaya monopoli,” kata Sonny.

Dia menjelaskan cross selling merupakan upaya pemasaran dalam menjual layanan dengan mengkombinasikan dukungan dari seller maupun jasa layanan kurir dalam upaya platform dapat memberikan diskon atau promosi lebih. 

Sebagai contoh, lanjutnya, saat Harbolnas (hari belanja online nasional) selain dari platform menggunakan dana marketing, di sisi lain seller juga ada yang ikutan aktif memberikan diskon dan kurir juga memberikan penawaran-penawaran khusus agar transaksi pada hari itu naik.

“Karena dianggap murah sekali dan oleh sebab itu diperingati sebagai hari belanja online,” kata Sonny. 

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut dugaan upaya monopoli layanan jasa kurir oleh Shopee telah berimbas pada bisnis jasa kurir dan logistik lainnya.

Investigator KPPU, Maduseno mengatakan bahwa Shopee telah mendiskriminasi jasa layanan pengiriman sejak 15 Maret 2021. Menurutnya, Shopee sengaja mengaktivasi otomatis dua jasa kiriman yaitu SPX milik PT Nusantara Ekspres Kilat dan J&T secara massal di dashboard penjual di aplikasi Shopee.

Padahal, pada umumnya e-commerce lainnya menyediakan banyak alternatif pilihan jasa pengiriman kepada konsumen seperti JNE, SiCepat, TIKI, dan Ninja Xpress.

"Pemilihan kurir dan ongkir [ongkos kirim] ditiadakan, dampaknya adalah adanya consumer lost dan single price. Di sinilah bentuk perilaku porsi dominan," ujar Seno di Kantor KPPU, Selasa (28/5/2024).

Seno menyebut, upaya diskriminasi dan memonopoli layanan jasa kurir yang dilakukan Shopee telah berdampak terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan jasa kurir lainnya. Shopee telah menghilangkan persaingan jasa kurir, harga, layanan hingga promosi di antara perusahaan logistik lainnya yang sejenis.

Hal itu, kata Seno, terlihat dari pertumbuhan penjualan SPX selama 2020 hingga Juni 2023 mengalami peningkatan signifikan. Sementara layanan jasa kurir lainnya menurun signifikan.

"Untuk perusahaan kurir lain, penjualannya menurun. Kesimpulannya adalah patut diduga sistem algoritma telah diatur oleh PT Shopee Internasional Indonesia untuk memprioritaskan SPX pada setiap pengiriman barang ke konsumen," jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper