Bisnis.com, JAKARTA - Riset terbaru Compas.co.id menyebut nilai penjualan (sales value) industri Beauty & Care pada kuartal I/2024 tumbuh menjadi Rp8,9 triliun, atau melonjak 42% dibandingkan kuartal I/2023 yang berada di angka Rp 6,1 triliun.
Shopee mendominasi dan menggerus porsi Tokopedia usai diakuisisi TikTok.
Berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, nilai penjualan beauty di Shopee pada kuartal I/2024 sebesar Rp8,2 triliun, naik 60% YoY. Sementara itu nilai penjualan di Tokopedia sebesar Rp681 miliar atau turun 23% YoY.
Penurunan tersebut juga membuat porsi Tokopedia berkurang dari 14,1% pada kuartal I/2023 menjadi 7,7% pada kuartal I/2024. Adapun Shopee naik dari 84,6% menjadi 92% pada kuartal I/2024.
Co-founder & CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata menyatakan bahwa momentum tersebut harus digunakan semaksimal mungkin oleh para brand Beauty & Care dengan membuat keputusan berdasarkan data agar tidak ketinggaan dengan kompetitor lokal dan global.
"Mengutip riset International Data Corporation (IDC), pada tahun 2022 pertumbuhan pengguna big data di Indonesia meningkat 12,5% dibanding periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/5/2024).
Dia juga menyampaikan bahwa produk sunscreen menjadi yang paling pesat pertumbuhannya pada kuartal I/2024, hampir 2 kali lipat atau capai 99% ke level Rp424 miliar.
Menurut laporan data dari Compas.co.id, sunscreen memang sempat menjadi produk yang meningkat tajam pada Oktober 2023 karena ada kondisi cuaca heatwave di Indonesia.
Pada bulan tersebut nilai penjualan sunscreen mampu menembus ke angka dari Rp171 miliar dalam satu bulan, terpaut jauh jika dibandingkan pada Q1 tahun 2023 yang hanya mencapai sekitar Rp70 miliar.
Narendrata juga menyampaikan insight berdasarkan analisis Compas.co.id terhadap brand sunscreen tersebut.
Dia menyebutkan ada 3 hal yang harus ditiru oleh brand lainnya yaitu start small, perhatikan visibility produk, dan lakukan strategi bundling atau paket yang dapat memberikan benefit lebih bagi buyer.
Start small maksudnya adalah fokus dengan target market yang spesifik. Pada kasus sunscreen ini mereka mengembangkan produk sunscreen dengan berbagai benefit yang sesuai dengan iklim tropis dan jenis kulit orang Indonesia.
Visibility produk di marketplace (gambar, judul, dan deskripsi produk) jadi hal kedua yang harus diperhatikan karena memengaruhi pencarian dan produknya dapat dilihat oleh potential buyer.
Yang ketiga adalah mempersiapkan strategi bundling yang dapat memberikan benefit lebih bagi buyer, terhitung strategi bundling memiliki kontribusi sebesar 31,5% dari total seluruh penjualan official store brand x.
Narendrata menyampaikan juga agar para beautypreneur dan pemilik brand beauty untuk memanfaatkan momentum-momentum positif secara konsisten terjadi di kategori beauty & care, dengan memanfaatkan data sebagai informasi dasar pengembangan strategi penjualan. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)