Menuju Merger EXCL-FREN, Ini Harapan Bos Smartfen (FREN)

Rika Anggraeni
Kamis, 16 Mei 2024 | 15:21 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyampaikan bahwa saat ini Smartfen dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) tengah melakukan uji tuntas (due diligence) setelah kedua pemegang saham menandatangani kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu (15/5/2024).

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa penandatangan MoU itu terkait dengan penjajakan untuk berkonsolidasi antara Smartfren dan XL Axiata. Merza menyebut bahwa saat ini FREN dan EXCL saling melihat asal-usul alias bibit-bebet-bobot.

“Setelah MoU itu maka akan dilanjutkan dengan proses menuju konsolidasi, yang paling penting ada due diligenceDue diligence ini untuk sama-sama melihat atau mencari bibit-bebet-bobotnya,” kata Merza saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Merza pun berharap proses due diligence ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam proses ini pula pengendali entitas baru Smartfren-XL Axiata alias MergeCo akan ditentukan.

“Kami harapkan kalau mereka berdua pemegang saham [Axiata dan Smartfren] sudah melihat semua sisi positif yang dilihat dari due diligence atau uji tuntas, tentu mudah-mudahan jadi nikah, tetapi MoU ini tidak ada jadi jaminan bahwa pernikahan [merger] akan terjadi,” ujarnya.

Seiring dengan masa penjajakan ini, Merza mengatakan bahwa perusahaan juga telah menginformasikan aksi ini kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sebelumnya, Axiata Group Berhad mengumumkan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tidak mengikat terkait rencana merger XL Axiata dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Direktur Keuangan & CFO XL Axiata Feiruz Ikhwan mengatakan bahwa perusahaan belum bisa menyampaikan dampak merger EXCL-FREN terhadap karyawan, mengingat aksi korporasi ini masih dalam tahap MoU.

“Saat ini masih dalam tahap MoU, jadi untuk hal tersebut [nasib para karyawan] masih terlalu dini. Kami belum bisa menyampaikannya, karena hal tersebut juga merupakan ranahnya pemegang saham [Axiata], mohon ditunggu info selanjutnya dari Axiata,” kata Feiruz kepada Bisnis, Kamis (16/5/2024).

Meski demikian, Feiruz menjelaskan bahwa tujuan rencana merger EXCL-FREN ini untuk menjadi penyedia layanan telekomunikasi yang lebih kuat di Indonesia.

“Usulan penggabungan usaha antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menyatukan skala global dan lokal, kompetensi, pengetahuan pasar, keuangan dan keahlian telekomunikasi yang mendalam dari Axiata dan Sinar Mas untuk menghasilkan nilai sinergis yang signifikan,” jelasnya.

Sebelumnya, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas mengumumkan penandatanganan MoU tidak mengikat untuk menjajaki rencana merger antara XL Axiata dan Smartfren untuk mencipratkan entitas baru bernama MergeCo.

Rencana merger ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.

“Pada saat ini, diskusi yang sedang berlangsung antara para pihak belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi [rencana merger XL Axiata dan Smartfren] yang mengikat,” kata manajemen Axiata dalam keterangan tertulis yang dimuat di keterbukaan informasi, Rabu (15/5/2024).

Manajemen Axiata menjelaskan bahwa validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MoU.

“Setiap perkembangan penting yang berhubungan dengan MoU ini akan diumumkan sebagaimana diperlukan,” ungkapnya.

Selanjutnya, apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, perusahaan memastikan transaksi terkait akan tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah.

“Kedua pihak diharapkan dapat memberikan pengaruh yang seimbang terhadap arah strategis dan keputusan operasional MergeCo, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing,” tambahnya.

Axiata juga meyakini MergeCo akan memiliki kelincahan yang strategis, kompetensi dan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi harapan dan permintaan yang semakin meningkat dari konsumen, bisnis dan sektor publik di Indonesia.

“MergeCo diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di sektor telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham, melalui sinergi dari penggabungan operasi XL Axiata dan Smartfren,” tandasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper