Kabar Baik untuk Startup! AWS Kasih Kredit Gratis Akses Model AI

Redaksi
Kamis, 4 April 2024 | 13:34 WIB
Starff AWS memberikan paparan dalam acara AWS Media Masterclass di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Starff AWS memberikan paparan dalam acara AWS Media Masterclass di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Amazon Web Services (AWS), anak perusahaan Amazon yang menyediakan platform cloud, menawarkan kredit gratis kepada bisnis startup untuk menutupi biaya penggunaan model AI.

Melansir dari Reuters, Kamis (4/4/2024), Wakil Presiden dan Kepala Startup Global AWS, Howard Right mengindikasikan program ini akan memperluas dukungan yang saling menguntungkan baik bagi startup maupun posisi pasar AWS. 

“Ini adalah hadiah yang kami berikan kepada ekosistem startup, sebagai imbalan atas harapan kami agar startup terus memilih AWS sebagai perhentian pertama mereka,” ungkap Wright.

Penawaran ini dapat diterapkan tidak hanya pada layanan AWS tetapi juga platform AI utama dari pemain industri terkemuka seperti Anthropic, Meta, Mistral AI, dan Cohere.

Keputusan ini datang setelah Amazon menyelesaikan investasi senilai US$4 miliar atau Rp 63,6 triliun dalam bentuk catatan konvertibel di Anthropic.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Anthropic akan menggunakan AWS sebagai penyedia layanan cloud utamanya, serta menggunakan chip Trainium dan Inferentia untuk pengembangan dan pelatihan model.

Amazon sebelumnya juga sudah menawarkan lebih dari US$6 miliar dollar kepada para startup dalam waktu 10 tahun terakhir.

Amazon tidak sendirian di antara penyedia layanan cloud utama dalam memberikan kredit gratis untuk menarik perusahaan-perusahaan startup AI. Microsoft Azure juga memberikan kredit yang dapat digunakan untuk model-model OpenAI, sementara kredit cloud dari Google dapat digunakan untuk lebih dari 130 model di Vertex AI.

Investasi dalam inovasi AI ini menandakan tren di mana penyedia layanan cloud terkemuka secara proaktif mendekati perusahaan-perusahaan teknologi baru, menyediakan mereka dengan sumber daya untuk memanfaatkan layanan AI. Ini penting karena biaya konsumsi AI bisa menjadi beban besar bagi bisnis yang baru berkembang.

Industri ini sedang mengalami pertumbuhan cepat, dengan proyeksi pasar menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di sektor kecerdasan buatan. Menurut laporan dari Grand View Research, pasar global kecerdasan buatan diperkirakan akan mencapai US$390,9 miliar pada 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 46,2% dari tahun 2019 hingga 2025.

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah perkembangan dalam pengumpulan data dan kebutuhan akan solusi analisis data dalam lingkup bisnis.

Langkah strategis yang diambil oleh AWS dan perusahaan teknologi besar lainnya dipantau oleh badan pengatur, terutama Komisi Perdagangan Federal, yang mengevaluasi konsekuensi jangka panjang dari keterlibatan erat antara perusahaan besar dan perusahaan AI yang sedang berkembang. 

Isu-isu seperti privasi data, praktik monopoli, dan keunggulan kompetitif yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan besar karena keterlibatan mereka yang mendalam dengan startup-startup baru menjadi fokus perhatian. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper