Bisnis.com, JAKARTA - Dell'Oro Group, perusahaan analisis strategis untuk industri jaringan dan telekomunikasi asal Amerika Serikat melaporkan belanja modal (capex) telekomunikasi dunia mengalami penurunan pada 2023. Operator melihat 5G tidak menguntungkan.
Laporan tersebut mencatat bahwa jumlah investasi operator telekomunikasi nirkabel, kabel, dan lainnya mencatat kontraksi pertama sejak 2017.
Wakil Presiden dan Analis Dell'Oro Group Stefan Pongratz mengatakan tantangan mendasar perusahaan telekomunikasi pada 2023 tidak berubah. "Operator memiliki anggaran intensitas modal tetap, dan belanja modal sebagian besar dibatasi oleh tren pendapatan," kata Stefan.
Dia juga menjelaskan bahwa setelah perkembangan positif di tengah puncak pandemi Covid-19, analisis yang mereka lakukan menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan operator melambat pada 2023.
Dilansir dari Rcrwireless, Kamis (4/4/2024) Dell'Oro menyoroti bahwa pendapatan operator global diharapkan akan meningkat pada tingkat CAGR 1% dalam tiga tahun mendatang.
Sementara itu untuk 2024, Dell'Oro menyatakan bahwa kondisi pasar diperkirakan akan tetap sulit, karena belanja modal telekomunikasi global sekarang diproyeksikan akan menurun pada tingkat pertengahan digit tunggal pada 2024 dan pada tingkat CAGR negatif 2 hingga 3% pada tahun 2026.
Laporan juga menjelaskan bahwa campuran layanan antara nirkabel dan kabel tetap hampir tidak berubah, mencerminkan masa sulit yang masih akan dihadapi oleh operasi nirkabel.
Belanja modal terkait nirkabel berada di jalur untuk menurun pada tingkat dua digit di AS pada 2024, menurut Dell'Oro.
"Rasio intensitas modal era 5G mencapai puncaknya pada 2022 dan di jalur untuk mendekati 15% pada tahun 2026, turun dari 18% pada tahun 2022," demikian menurut laporan tersebut.
Dalam laporan sebelumnya, Dell'Oro menyatakan bahwa laju pertumbuhan pasar Mobile Core Network (MCN) telah dikurangi menjadi kurang dari CAGR 1% selama periode 2023-2028, menambahkan bahwa pertumbuhan dalam pasar ini akan dipimpin oleh segmen pasar Multi-access Edge Computing (MEC) dan segmen pasar MCN 5G.
"Ini adalah kali keempat berturut-turut kami mengurangi laju pertumbuhan pasar MCN karena pembangunan jaringan 5G Standalone (5G SA) terus menurun dibandingkan dengan jaringan 5G Non-standalone (5G NSA)," kata, Direktur Riset Dell'Oro Group, Dave Bolan.
5G Standalone (5G SA) atau 5G mandiri adalah penggelaran infrastruktur seluler khusus untuk layanan 5G saja dengan menerapkan standar dan protokol 5G di jaringan radio dan inti pengontrol.
Sementara itu, 5G Nonstandalone (5G NSA) atau 5G tidak mandiri adalah penggelaran 5G yang dibaur dengan teknologi lain.
Pembangunan jaringan 5G Standalone (SA) ternyata tidak berjalan secepat yang diperkirakan, mengakibatkan pembatasan pertumbuhan di pasar. Meskipun telah tercatat adanya lima puluh jaringan 5G SA enhanced Mobile Broadband (eMBB) yang diimplementasikan secara komersial di seluruh dunia oleh operator jaringan seluler, angka ini belum mencapai ekspektasi.
Data menunjukkan bahwa pada 2022, terdapat 18 jaringan 5G SA baru yang diluncurkan, namun jumlah tersebut menurun menjadi hanya 12 pada 2023.
Meskipun demikian, optimisme tetap ada, dengan keyakinan bahwa banyak pekerjaan yang sedang dilakukan di belakang layar untuk mempersiapkan peluncuran 5G SA oleh operator seluler.
Proyeksi untuk 2024 mengindikasikan potensi peningkatan signifikan dalam jumlah peluncuran, memperlihatkan keseriusan industri dalam mengadopsi teknologi 5G SA. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)