Bisnis.com, JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo tidak berencana menerapkan pemakaian batas normal atau fair usage policy (FUP) untuk menekan jumlah RT/RW Net Ilegal yang terus bertambah.
Perusahaan pemilik layanan internet rumah Oxygend.id itu lebih memilih mengedukasi pasar dengan layanan internet berkualitas.
VP Sales Retail Business Moratelindo Yance Arliansyah mengatakan perusahaan tidak melihat RT/RW Net sebagai incumbent atau petahana.
Moratelindo berpendapat adanya RT/RW Net adalah sebuah peluang yang dilakukan masyarakat atas ketidakpuasan terhadap ISP yang terdapat di area tersebut, baik terhadap kualitas layanan, after sales, maupun harga.
Adapun untuk merebut pasar di tengah kehadiran RT/RW Net ilegal, perusahaan melakukan tiga hal.
“Pertama memberikan kualitas layanan yang stabil, kemudian after sales yang baik, dan ketiga harga yang kompetitif. Masyarakat sudah mulai pintar dan memahami dengan baik, pada akhirnya kualitas yang berbicara,” kata Yance kepada Bisnis, Selasa (2/4/2/2024).
Yance menambahkan perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menyikapi RT/RW Net yang sudah ada sejak lama. Perusahaan enggan meniru langkah yang dilakukan ISP lain dengan menerapkan FUP.
Diketahui saat ini terdapat 2 ISP yang menerapkan FUP sebagai respons atas praktik ISP ilegal yang makin menjamur.
“Melakukan FUP bukan menjadi solusi untuk menekan pertumbuhan tersebut,” kata Yance.
Sebelumnya, Moratelindo membidik penambahan coverage layanan hingga sebesar 50% sambungan dan kenaikan pengguna aktif sebesar 50% pada 2024 dibandingkan dengan pada 2023.
CEO MORA Jimmy Kadir memaparkan sejauh ini perkembangan bisnis jaringan layanan internet melalui Oxygen.id cukup baik, mengingat tingkat cakupan jaringan infrastruktur kabel optik dan pengguna aktif yang terus bertambah jumlahnya.
Dalam strategi bisnis perseroan saat ini, dia akan meningkatkan layanan baik dalam 1 kota atau kabupaten eksisting maupun pengembangan di willayah baru. Di mana, lanjutnya, saat ini pertumbuhan cakupan layanan lebih dari 30% dengan menambah jangkauan di wilayah baru seperti Pekanbaru, Cirebon, Palembang, dan Serang.
Sementara dari sisi pengguna, jumlahnya bertambah 22% dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya berdasarkan data perseroan pada akhir 2023.
“Untuk tahun ini kami akan fokus pada pengembangan di kota yang sudah memiliki jaringan Oxygen dan kota yang secara komersial menguntungkan. Kami targetkan tahun 2024 ini akan ada penambahan coverage layanan 50% sambungan dan kenaikan pengguna aktif sebesar 50% dibandingkan dengan pada 2023,” ujarnya kepada Bisnis.
Guna merealisasikan target tersebut, Oxygen akan meningkatkan aksesibilitas layanan atau kemudahan bagi calon pelanggan untuk berlangganan. Selanjutnya, kata dia, dengan meningkatkan layanan setelah penjualan dengan meningkatkan waktu merespons saat ada gangguan layanan.
Menurutnya saat ini ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk memperluas layanan internet di Indonesia. Namun hal tersebut juga membutuhkan kerja sama dari pemerintah daerah,dalam memberikan kemudahan proses perizinan dan kepastian berusaha. Hal ini dalam bentuk tarif sewa barang milik daerah yang terjangkau.