Bisnis.com, JAKARTA - PT Supra Primatama (Biznet) meningkatkan keamanan siber seiring dengan munculnya dugaan kebocoran data. Hingga saat ini Biznet masih melakukan investigasi mengenai hal tersebut. Namun dapat dipastikan pelaku berasal dari luar, bukan pegawai ataupun mantan pegawai Biznet.
“Aktornya berasal dari luar, bukan ex pegawai ataupun pegawai,” kata Senior Manager Marketing Biznet Adrianto Sulistyo, Kamis (21/3/2024).
Adrianto belum dapat memberitahu lebih banyak mengenai perkembangan dugaan kasus kebocoran data karena investigasi masih dilakukan.
Sebelumnya, Cybersecurity Consultant bernama Teguh Aprianto membagikan postingan yang berisi dugaan kebocoran data oleh layanan Biznet.
Melalui akun Twitter @secgron pada Minggu (10/3/2024), dirinya menuliskan bahwa setidaknya da 380 ribu data pengguna layanan Biznet terunggah di dark web.
Data yang bocor tersebut meliputi nama pengguna, email, NIK, NPWP, nomor handphone, alamat, dan lain-lain.
Diduga, kebocoran data ini dilakukan oleh seorang hacker yang mengaku sebagai karyawan Biznet.
Dalam keterangan yang diunggahnya, hacker mengaku melakukan tindakan tersebut karena tidak setuju dengan kebijakan terkait Fair Usage Policy (FUP).
"FUP membatasi akses internet untuk pelanggan yang menggunakan lebih dari 1TB data per bulan. Mereka tidak senang akan hal itu, dan aku menerima banyak komplain dari pelanggan," tulis sang hacker dalam suratnya.
Ia bahkan mengaku mendapat keluhan yang sama dari para karyawan lain mengenai kebijakan tersebut.
Hacker yang bertindak dengan nama Blucifer tersebut mengancam Biznet untuk segera menghapus kebijakan FUP sebelum 25 Maret.
"Jika pada 25 Maret 2024 Biznet masih membatasi akses internet untuk pelanggan dengan FUP, akun akan mengunggah lebih banyak informasi mengenai masalah ini ke publik,"
Ancaman hacker juga sampai pada pembukaan data internal Biznet Gio yang menjadi layanan computing milik Bizet.
Dalam unggahan terakhirnya, sang hacker mengaku bekerja sebagai Head Office Biznet di MidPlaza 2 dan merupakan lulusan BINUS University tahun 2005.