Bos Telkom (TLKM) Ungkap Beda Pasar Satelit Merah Putih-2 dan Starlink Elon Musk

Crysania Suhartanto
Rabu, 21 Februari 2024 | 11:09 WIB
Satelit Merah Putih 2 milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) sebelum diluncurkan di space launch complex 40 Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Selasa (20/2/2024)/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
Satelit Merah Putih 2 milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) sebelum diluncurkan di space launch complex 40 Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Selasa (20/2/2024)/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Ririek Ardiansyah menjelaskan perbedaan segmen pelanggan antara satelit yang baru diluncurkan oleh anak usaha Telkomsat, yakni Merah Putih-2 dengan Starlink, milik Elon Musk.  

Ririek menjelaskan, Starlink akan lebih menyasar pelanggan dengan kebutuhan internet cepat dan mampu untuk membayar dengan harga mahal. Sementara Merah Putih-2 akan menyasar pelanggan yang membutuhkan internet hanya untuk berkomunikasi dengan harga yang lebih murah.  

Diketahui sejak 2023, Telkomsat sudah bekerjasama dengan perusahaan satelit Starlink milik Elon Musk untuk menyediakan jaringan pengalur (backhaul). 

Ririek menjelaskan, perbedaan segmentasi konsumen ini disebabkan oleh lokasi orbit dari Starlink dan Merah Putih-2 cukup berbeda. Ririek mengatakan Starlink adalah satelit low earth orbit (LEO) yang berada di ketinggian 400-1.200 km di atas permukaan laut. 

“Kalau satelit merah putih ada di orbit geostasioner (GEO). GEO itu kira-kira 36.000 km dari permukaan laut,” ujar Ririek dalam konferensi pers daring, Rabu (21/2/2024).

Ririek mengatakan, hal inipun yang menyebabkan latensi atau kecepatan internet Starlink jadi lebih cepat dibandingkan satelit Merah Putih-2. 

Oleh karena itu, untuk hal-hal yang membutuhkan latensi atau kecepatan tinggi, maka pilihannya adalah Starlink. Namun, Ririek mengaku biaya berlangganan Starlink memang jauh lebih mahal daripada Merah Putih-2. 

“Nah yang level berikutnya ya yang besar, yang Merah Putih. Jadi tergantung pelanggannya mau butuh yang mana. Itu nanti ada yang bisa menggunakan merah putih, ada yang bisa menggunakan Starlink,” ujar Ririek.

Satelit Merah Putih-2 di angkasa
Satelit Merah Putih-2 di angkasa

Senada, CEO Telekomunikasi Satelit Indonesia (Telkomsat) Lukman Hakim mengatakan Merah Putih-2 akan menargetkan pasar dengan kebutuhan bandwidth di bawah 25 Mbps. 

Sementara untuk pelanggan yang memiliki kebutuhan internet di atas 100 Mbps dapat menggunakan Starlink. 

“Jadi itu sudah masuk di dalam hitungan kita dan kami pikir strategi ini juga sudah cukup untuk membuat bisnis perusahaan kita bisa tercapai. Baik dari bisnis Starlink maupun bisnis yang satelit bandwidth,” ujar Lukman. 

Oleh karena itu, Lukman mengaku satelit Merah Putih-2 lebih menyasar wilayah-wilayah terpencil dengan menjual kembali layanan ke industri VSAT ataupun operator telekomunikasi mobile.

Memang, Lukman mengaku Merah Putih-2 juga menyasar pasar enterprise, tetapi hanya menyasar sektor pertambangan dan maritim yang berlokasi lebih dari 15 kilometer dari bibir pantai. 

Starlink Elon Musk
Starlink Elon Musk

Sebagai informasi, satelit Merah Putih-2 PT Telekomunikasi Satelit Indonesia (Telkomsat) berhasil mengorbit dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pukul 03.00 WIB, Rabu (21/2/2024). 

Satelit ke-11 milik anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. itu menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT) atau berada tepat di atas Pulau Kalimantan. 

Kini, satelit sudah meluncur ke titik tertinggi satelit dan kemudian akan menuju orbit yang sebenarnya hingga 3 Maret 2024. Adapun semua proses peluncuran diperkirakan dapat selesai per 27-28 Maret 2024.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper