Bisnis.com, JAKARTA – SAP memprediksi laju teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif di Indonesia pada 2024 bakal mentransformasi bisnis dan industri.
Direktur Utama SAP Indonesia Andreas Diantoro mengatakan perubahan penting dalam inovasi AI di Indonesia, dengan Generative AI menjadi sorotan utama terjadi pada 2023.
"Bisnis akan bergerak melampaui sekadar adopsi, dengan fokus pada penggunaan AI yang disesuaikan untuk berbagai industri, mulai dari rekomendasi personal hingga pengambilan keputusan prediktif. Hal ini akan merevolusi cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (1/2/2024).
Dia menyebut terdapat tiga tren teknologi yang memicu revolusi AI di Indonesia. Pertama, inovasi AI di dektor tertentu.
Prediksi menunjukkan bahwa AI, data, dan inovasi CRM (Customer Relationship Management) menjadi kunci bagi bisnis untuk lebih memahami pelanggan dan menciptakan layanan, aliran pendapatan, dan keterlibatan konsumen.
Data-data di suatu perusahaan terkenal kompleks dan seringkali terbagi dalam beberapa sistem dan terpisah-pisah, dengan risiko kehilangan konteks akan sangat besar, ketika data tersebut diekstrak dan digabungkan.
Perusahaan yang dapat menggabungkan data bisnis mereka sendiri dengan Generative AI, dalam memberikan konteks yang paling optimal pada suatu model, akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
Kedua, pembekalan serta peningkatan keahlian berbasis AI. Program Beasiswa Talenta Digital Indonesia merupakan contoh upaya proaktif untuk melatih bakat digital masa depan.
Menurutnya, AI tidak akan menggantikan pekerjaan, tetapi akan menciptakan lapangan kerja yang baru.
Ketiga, kombinasi kekuatan cloud dan AI akan mengarah pada lahirnya inovasi-inovasi yang besar di dunia korporat pada 2024 dan lima tahun ke depan. Hal ini memungkinkan suatu organisasi melakukan integrasi, memperbesar skala, kinerja, penghematan biaya, dan keamanan yang lebih besar.