Belasan Startup yang Terguncang 2023, Mayoritas e-Commerce

Redaksi
Minggu, 24 Desember 2023 | 08:49 WIB
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Startup yang bergerak di bidang e-commerce mengalami guncangan cukup hebat yang membuat mereka melakukan reorganisasi (PHK) hingga memutuskan tutup. Dari 

Bisnis mencatat terdapat 15 startup yang dahulu terkenal dan kini bangkrut, dengan beberapa startup tersebut bergerak di sektor e-commerce. 

Selain e-commerce, sektor lain yang merasakan dampak hebat dari meredupnya investasi ke startup teknologi dan kondisi global yang memanas, adalah startup yang bergerak di bidang perjalanan, properti hingga Fintech.   

Berikut daftar startup yang terguncang di Indonesia selama 2023:

1. Fabelio (e-commerce furniture)

PT Kayu Raya Indonesia mengelola startup furnitur dan desain interior Fabelio dinyatakan bangkrut. Berdasarkan pengumuman yang berada di Koran Bisnis pada Senin (10/10/2022), PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ditetapkan dalam keadaaan pailit.

Hal ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 oktober 2022.

"Menyatakan debitor [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," tertulis dalam pengumuman kurator.

Sebelum bangkrut, Fabelio dikabarkan beberapa kali menerima uang dalam jumlah besar. Salah satunya terjadi pada bulan Juni 2022, ketika startup tersebut mengumpulkan $9 juta dalam pendanaan Seri C yang dipimpin oleh pemodal ventura Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures Group yang didukung Telkom.

Ilustrasi barang furniture
Ilustrasi barang furniture

2. JD.ID (e-commerce)

Startup vertikal e-commerce, JD.ID resmi menutup layanan di Indonesia pada 31 Maret 2023. Sebelumnya, platform tersebut juga pernah mengalami PHK massal pada tahun 2022.

Perlu diketahui, JD.ID merupakan anak perusahaan e-commerce JD.com sebagai salah satu e-commerce terbesar di Asia.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, mengatakan keputusan perseroan menutup layanannya di Indonesia merupakan arahan dari induk perusahaan JD.com, Inc.

Dia menjelaskan langkah ini diambil JD.com untuk berekspansi ke pasar internasional dengan fokus membangun jaringan rantai pasokan lintas batas, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.

“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023,” ujarnya, Senin (30/1/2023).

3. Qlapa (e-commerce)

Qlapa adalah platform e-commerce yang khusus menjual kerajinan tangan khas Indonesia, resmi menutup layanannya.

Pengumuman ini disampaikan manajemen Qlapa melalui website Qlapa dan media sosial instagram Qlapa, yang didirikan oleh Benny Fajarai dan Fransiskus Xaverius untuk memenuhi permintaan akan kerajinan lokal yang berkualitas

Melalui platformnya, Qlapa menjual berbagai produk kerajinan tangan seperti baju batik dan tenun, sepatu kulit, dompet, perhiasan, dekorasi rumah, yang telah melalui proses kurasi kualitas oleh tim perusahaan tersebut.

Sebelumnya, pada Maret 2017, Qlapa mengumumkan telah menerima pendanaan Seri A dari Aavishkaar, sebuah perusahaan investasi asal India.

4. Bananas (e-grocery)

Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru pada Oktober 2022.

Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang mulai beroperasi pada Januari 2022, menemukan bahwa sektor e-grocery tidak berkembang dan dengan dukungan investor, Bananas akan menggunakan sisa dana untuk mendirikan perusahaan baru. Pivoting ini pun berdampak kepada 36 karyawan Bananas.

"Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas.

Startup tersebut akan diperkenalkan ke publik saat aplikasinya sudah tersedia pada minggu ketiga Januari 2022. Pada Februari 2022, Bananas mendapatkan pendanaan awal sebesar US$1,5 juta atau setara Rp21,5 miliar yang dipimpinoleh East Ventures dan melibatkan SMDV, ARISE, MDI Ventures, dan sejumlah angel investor.

5. Brambang (e-grocery)

Startup layanan kebutuhan sehari-hari Brambang mengumumkan penutupan layanan perdagangan kebutuhan sehari-hari dan transisi ke e-commerce.

Melansir dari laman instagram Brambangdotcom, Brambang mengumumkan bahwa layanan groceries Brambang akan berhenti pada Jumat,27 Mei pukul 19.000 WIB, semua pesanan atau keluhan akan diproses pada Sabtu, 28 Mei.

"Pada 28 Mei, layanan Brambang akan beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik," ujar Brambang di laman instagramnya.

6. Pegipegi (OTA)

Pegipegi merupakan situs penyedia layanan pemesanan dan pembelian tiket (online travel agent/OTA), mengumumkan telah resmi pamit dari Indonesia pada 11 Desember 2023.

Melansir dari pegipegi.com, pihak perusahaan mengungkapkan kesedihannya karena harus tutup setelah hampir 12 tahun menjadi teman perjalanan masyarakat Indonesia.

"Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi. Namun dengan berat hati, Pegipegi harus pamit," tulis Pegipegi pada laman resmi, dikutip Selasa (12/12/2023).

Pegipegi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengunjung serta akomodasi, penerbangan, transportasi darat dan seluruh mitra lainnya.

7. Rumah.com (Properti)

Platform jual beli properti, Rumah.com resmi ditutup layanan per 1 Desember 2023. Keputusan ini diambil oleh perusahaan induknya, PropertyGuru Group, agar semuanya tetap berjalan.

CEO dan Managing Director Property Guru Group, Hari V. Krishnan mengatakan keputusan tersebut tidak mudah. Namun, pihaknya sepakat untuk fokus pada bisnis yang menunjukkan potensi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat.

"Bisnis marketplace kami di Indonesia yang beroperasi sebagai Rumah.com, akan berhenti beroperasi pada tanggal 30 November 2023," kata Hari dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (17/11/2023).

Hari juga mengakui dampak penutupan platform terhadap 61 karyawan Rumah.com. Dia meyakinkan bahwa PropertyGuru akan memberikan dukungan terhadap layanan kesehatan dan membantu mereka bertransisi menuju peluang baru.

Perumahan
Perumahan

8. Ula (Solusi B2B)

Perusahaan rintisan atau StartUp B2B dagang asal Indonesia, Ula, telah resmi menutup operasionalnya setelah beberapa kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya.

Padahal, beberapa tahun lalu Ula sempat menjadi buah bibir lantaran berhasil menggaet investor kelas kakap, seperti jeff bezos. Ula meraup pendanaan Seri B senilai US$80 juta pada 2021 dari sekelompok investor, salah satunya Bezos Expeditions.

Namun, startup tersebut mulai mengalami kemunduran seiring dengan keputusan efisiensi karyawan. Pada 2022, Ula terpaksa melakukan PHK Massal terhadap 134 karyawannya.

Baru-baru ini, Ula mengumumkan keluar dari bisnis distribusi barang kebutuhan atau FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dan kembali melakukan PHK. Dikutip dari laman resmi Ula, Minggu (3/12/2023) Ula kembali membuat keputusan besar yakni dengan beralih dari bisnis distribusi FMCG.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper