Debat Cawapres Ekonomi Digital, Pengamat Singgung Startup Bangkrut Hingga Regulasi

Crysania Suhartanto
Jumat, 22 Desember 2023 | 18:58 WIB
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD  sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/nz.
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/nz.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat sebut pemerintah yang memenangkan Pemilu 2024 harus benar-benar membuktikan ucapannya, terutama dalam sektor ekonomi digital.

Untuk diketahui, tiga calon wakil presiden (Cawapres) yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD bakal tampil pada debat cawapres perdana pada malam ini, Jumat (22/12/2023) di JCC Senayan. Salah satu tema dalam debat malam ini ialah ekonomi digital.

Pengamat ekonomi digital, Ignatius Untung, mengatakan semua pejabat pastinya secara normatif akan menyatakan dukungannya pada pertumbuhan ekonomi digital. Namun, menurut Untung, sampai saat ini belum ditemukan aksi nyatanya.

“Keberpihakan terhadap ekonomi digital juga diharapkan tidak cuma jadi slogan dan komoditas politik,” kata Untung kepada Bisnis, Jumat (22/12/2023).

Untung mencontohkan situasi ekonomi saat ini, yang mana ada sejumlah perusahaan digital yang memutuskan untuk mengefisiensikan karyawannya. Efisiensi ini bahkan sudah mencapai angka puluhan ribu orang.

Namun, Untung mengaku belum mendengar suara dan kebijakan dukungan pemerintah terhadap hal ini.

“Padahal, dulu waktu lagi booming-booming-nya, semua tokoh politik dan pemerintah selalu bersuara untuk menyampaikan dukungannya (pada ekonomi digital),” ujar Untung. 

Sebagai informasi, sepanjang 2023 saja, sudah ada 15 startUp besar Indonesia yang melakukan efisiensi karyawan hingga gulung tikar. Mulai dari Pegipegi, Rumah.com, Ula, Lummo, JD.ID, Cohive, Fabelio, dan banyak lainnya. 

Selain itu, Untung mengatakan pekerjaan rumah pemerintah baru lainnya adalah memastikan kebijakan yang dibuat merupakan hasil studi ilmiah.

Untung mengatakan seharusnya kebijakan pemerintah tidak didasari oleh protes dari pihak-pihak tertentu yang belum tentu memiliki dampak ke keseluruhan ekonomi.

“Jadi protes-protes dari pemain terdampak dan yang merasa terdampak pasti akan muncul. Namun, tidak bisa serta-merta dituruti tanpa studi ilmiah,” ujar Untung.

Menurut Untung, hal ini dikarenakan kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah akan berpengaruh pada masyarakat luas, dan bukan hanya pihak yang melayangkan protes saja. 

Lagipula, Untung mengatakan untuk setiap perkembangan digital yang hadir, juga pasti akan ada bisnis yang gagal untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper