Bisnis.com, JAKARTA – Produsen gim raksasa, Tencent Holdings, bekerja sama dengan ByteDance dalam promosi gim. Langkah tersebut disinyalir untuk menandingi NetEase yang bertumbuh makin cepat.
Mengutip Reuters, Tencent merilis gim barunya, DreamStar, pada Jumat (15/12/2023) lalu. Produk ini diharapkan bisa menyaingi Eggy Party, gim produksi NetEase, yang memiliki 100 juta pengguna aktif bulan sepanjang tahun ini.
Menurut laporan DataEye, Tencent mengalokasikan sekitar 38% dari bujet iklan perusahaan dalam promosi yang dilakukan via layanan iklan daring ByteDance, Pangolin, dalam 30 hari terakhir.
“Ini menjadikan DreamStar sebagai iklan dengan biaya tertinggi yang dikeluarkan oleh Tencent,” tulis Reuters dikutip Bisnis.com, Selasa (19/12/2023).
Perlu diketahui, Tencent memiliki jaringan periklanan sendiri untuk mempromosikan produk-produknya, yaitu Youlianghui. Namun, perusahaan hanya mengeluarkan 12% dari total bujet promosi DreamStar.
Adapun, divisi periklanan merupakan bagian yang masuk ke dalam rencana investasi senilai US$200 juta Tencent untuk membangun ekosistem bisnis bagi DreamStar.
Tencent juga mulai mengizinkan para streamer video gim untuk melakukan streaming langsung melalui platform ByteDance.
Sekadar informasi, Tencent dan ByteDance saling melayangkan tuntutan hukum satu sama lain selama bertahun-tahun.
Pada 2021, ByteDance melayangkan gugatan terhadap Tencent karena produsen DreamStar itu melarang pengguna berbagi konten menggunakan aplikasi saudara TikTok di Hongkong, Douyin, dengan dalih UU Antimonopoli.
Pada tahun yang sama, Tencent menggugat ByteDance karena menampilkan cuplikan Honor of Kings di platform ByteDance, dengan alasan pelanggaran hak cipta.