Tencent Tenang, Punya Banyak Stok Chip AI Sebelum Pembatasan Ekspor AS

Redaksi
Jumat, 17 November 2023 | 15:58 WIB
Bendera Tencent Holdings Ltd. berkibar di luar gedung kantor pusat perusahaan tersebut di Beijing, China, Selasa (14/8/2018)./Bloomberg-Giulia Marchi
Bendera Tencent Holdings Ltd. berkibar di luar gedung kantor pusat perusahaan tersebut di Beijing, China, Selasa (14/8/2018)./Bloomberg-Giulia Marchi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tencent, induk perusahaan teknologi multinasional China, mengaku memiliki persediaan chip AI terbesar di China dan siap menghadapi pembatasan ekspor AS yang segera diberlakukan. 

Presiden Raksasa Teknologi Tiongkok Martin Lau mengatakan pihaknya telah membeli komponen dari Nvidia lebih awal, sehingga memungkinkannya untuk terus mengembangkan model AI generatifnya setidaknya untuk beberapa generasi.

“Salah satu hal penting yang telah kami lakukan adalah kami menjadi pihak pertama yang memesan H800, dan hal ini memungkinkan kami memiliki inventaris yang cukup baik,” kata Lau, dikutip dari edition.cnn, Jumat (17/11/2023).

Dikutip dari businessinsider, Jumat (17/11/2023), Tencent merupakan salah satu perusahaan pertama di China yang melakukan pemesanan besar-besaran untuk chip H800, GPU yang diproduksi Nvidia khusus untuk pasar China.

Pada akhir Oktober, Nvidia mengungkapkan bahwa pembatasan yang baru diumumkan akan berlaku beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan. Selama setahun terakhir, Amerika Serikat dan China semakin berselisih mengenai akses terhadap semikonduktor canggih, serta bahan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi ini. 

Dikutip dari edition.cnn, Jumat (17/11/2023), keputasan Washington untuk membatasi jumlah semikonduktor yang dapat dijual perusahaan AS ke China pada bulan lalu akan makin memperketat serangkaian kontrol ekspor yang pertama kali diperkenalkan pada Oktober 2022 atas dasar keamanan nasional.

Pemerintahan Biden menganggap langkah-langkah terbaru ini diperlukan untuk mencegah potensi penggunaan perangkat keras tersebut untuk kemajuan militer China dan menutup celah dalam peraturan yang ada. Bahkan, Beijing menuduh Washington sebagai mempersenjatai masalah perdagangan dan teknologi.

Mengutip dari businessinsider, Lau khawatir hal tersebut akan berdampak pada bisnisnya karena persediaan chip H800 Tencent cukup besar untuk mendukung pengembangan model AI yakni Hunyuan di masa depan. 

“Kami memiliki cukup chip untuk melanjutkan pengembangan Hunyuan setidaknya untuk beberapa generasi lagi. Jadi larangan tersebut tidak terlalu mempengaruhi perkembangan Hunyuan dan kemampuan AI kami dalam waktu dekat,” kata Lau. 

Chip canggih seperti H800 sangat penting bagi perusahaan teknologi agar tetap kompetitif dengan AI, karena chip tersebut merupakan kunci untuk pelatihan model secara cepat. Perusahaan teknologi Tiongkok seperti Tencent dan Alibaba mengandalkan chip buatan AS.

Namun Lau juga mengatakan Tencent pada akhirnya harus beralih ke chip AI buatan Tiongkok agar lebih efisien dan akan mencoba mencari sumber dalam negeri untuk chip pelatihan ini.

Sebagai contoh, H100 Nvidia adalah chip yang digunakan untuk melatih chatbot ChatGPT OpenAI. AS awalnya melarang ekspor H100 dan model serupa ke Tiongkok. Namun Nvidia kemudian merilis versi baru chip tersebut, termasuk H800, yang dirancang sebagai prosesor solusi untuk dikirimkan ke Tiongkok.

Nvidia menguasai sekitar 90% pasar chip AI Tiongkok, yang berarti perluasan pembatasan ekspor AS telah mempersulit perusahaan Tiongkok yang memiliki tujuan AI. Beberapa pihak beralih ke pembuat chip dalam negeri seperti Huawei Technologies, sebuah langkah yang menurut para analis merupakan ancaman terhadap dominasi Nvidia. (Afaani Fajrianti)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper