Laba Tencent Turun 5% Kuartal III/2023, Meski Pendapatan Naik

Crysania Suhartanto
Jumat, 17 November 2023 | 15:36 WIB
Papan nama perusahaan teknologi China, Tencent/Bloomberg
Papan nama perusahaan teknologi China, Tencent/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tencent, perusahaan game asal China, mencatatkan pendapatan sebesar ¥154,6 miliar setara dengan Rp335,1 triliun pada kuartal III/2023 atau naik 4% year on year (YoY). Sayangnya, laba perusahaan tetap turun. 

Laba Tencent mengalami penurunan 5% menjadi ¥36,8 miliar atau sekitar Rp570,28 triliun.

Memang tidak disebutkan penyebab penurunan laba Tencent. Namun, pendapatan terbanyak disumbang dari sektor video game yang mencapai 30% dari total pendapatan perusahaan dengan nilai US$6,36 miliar atau sekitar Rp98,5 triliun.

Diketahui, penjualan game di China sendiri menghasilkan sekitar ¥32,7 miliar, naik 5% YoY pada kuartal III/2023. Hal ini disebabkan oleh peluncuran game Valorant dan Lost Ark, serta imbas kesuksesan game dari Honor of Kings dan DnF.

Sementara itu, penjualan game di luar China mencapai ¥13,3 miliar atau mengalami kenaikan 7% YoY karena keberhasilan NIKKE, Valorant, dan Triple Match 3D.

Tencent pun mengklaim perusahaannya bisa menjadi nomor satu di dunia berdasarkan pendapatan video game. 

“Serta pemimpin di China berdasarkan pendapatan dan jumlah pengguna,” ujar laporan tersebut, dikutip Jumat (17/11/2023).

Dikutip dari Game World Observer, Tencent berencana untuk meningkatkan investasinya dalam game untuk merangsang pertumbuhan jangka panjang dan menciptakan kesuksesan yang lebih besar.

Selain itu, raksasa teknologi Tiongkok ini akan semakin luas mendistribusikan produknya dengan menciptakan versi baru dari game Honor of Kings: World, mengembangkan Valorant Mobile, dan menghidupkan kembali game Delta Force: Hawk Ops.

Lebih lanjut, CEO Tencent Ma Huateng juga mengatakan perusahaan tengah meningkatkan investasi dalam model kecerdasan buatan yang dibuat Tencent.

“Kami meningkatkan investasi dalam model AI kami, menyediakan fitur-fitur baru pada produk kami dan meningkatkan kemampuan penargetan kami untuk konten dan periklanan,” ujar Ma dikutip dari Game World Observer.

Ma mengatakan Tencent bercita-cita untuk menjadi yang terdepan dalam kecerdasan buatan di game. Menurutnya, hal ini tidak hanya akan menarik keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga dapat memberikan nilai lebih bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper