Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memfinalisasi penyusunan dokumen Visi Indonesia Digital (VID) 2045 untuk meningkatkan kualitas digital Indonesia. VID 2045 ini memuat tiga perspektif utama, yakni ekosistem, kewilayahan, dan sektoral.
Menteri Kemenkominfo (Menkominfo) Budi Arie mengatakan VID ini akan menjadi alternatif strategi pembangunan ekosistem digital Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, VID juga diharapkan akan memperkaya substansi Buku Putih Strategi Pengembangan Ekonomi Digital.
"Proses sinkronisasi dengan berbagai dokumen pemerintah di bidang digital juga dilakukan untuk memastikan keselarasan antardokumen,” ujar Budi pada paparannya, Rabu (6/12/2023), dikutip dari laman Kemenkominfo.
Sebagai informasi, pemerintah baru meluncurkan buku putih Strategi Nasional (stranas) Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030. Stranas ini akan menjadi agenda transformasi digital nasional untuk menyambut Indonesia Digital 2045.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan VID 2045 ini akan memuat tiga perspektif utama, yakni ekosistem, kewilayahan, dan sektoral.
Menurutnya, perspektif ekosistem berfokus untuk mengembangkan kerangka strategi untuk pembangunan digital. Kemudian, perspektif kewilayahan memandang bahwa masing-masing daerah dapat menetapkan prioritas pembangunan digital masing-masing.
“Dengan mempertimbangkan keunikan, potensi, dan hambatan di setiap wilayah,” ujar Budi.
Sementara, ujar Budi, perspektif sektoral menentukan arah pembangunan digital serta sektor yang perlu diprioritaskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun penentuan sektor prioritas tersebut didasarkan pada tingkat maturitas digital dan potensi kontribusi sektor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Lebih lanjut, kerangka VID 2045 juga disusun dengan menggunakan tiga pilar utama, mulai dari pemerintahan digital yang responsif, ekonomi inovatif berbasis teknologi digital, dan inklusi digital bagi seluruh masyarakat.
“Adapun pencapaian VID dilakukan dengan mengedepankan prinsip pembangunan digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” ujar Budi.
