Kemenkominfo Rancang AI Berbahasa Jawa, Sunda, dan Batak

Crysania Suhartanto
Kamis, 30 November 2023 | 22:54 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan/doc.Microsoft
Ilustrasi kecerdasan buatan/doc.Microsoft
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana membangun teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) yang bisa diakses dengan bahasa daerah.

Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Nezar Patria sebut akan ada generatif AI berbahasa daerah, seperti Bahasa Jawa, Sunda, ataupun Batak yang dibuat pemerintah Indonesia. 

“Ke depannya bisa berkembang lebih jauh, bisa bahasa-bahasa daerah juga yang ada di Indonesia, yang kita tahu ada ratusan bahasa daerah yang di Indonesia,” ujar Nezar kepada wartawan, Kamis (30/11/2023).

Nezar mengatakan saat ini pemerintah melalui Badan Riset Intelijen Nasional (BRIN) dan Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artificial (Korika) berkolaborasi dengan Glair AI, dan Datasaur AI sedang mengembangkan large language model (LLM) atau otak AI berbahasa Indonesia. 

Adapun nantinya LLM ini akan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan berbasis AI di Indonesia. 

Selain itu, Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Buatan Indonesia (Korika) Hammam Riza mengatakan LLM ini nantinya juga akan dibentuk menjadi sebuah aplikasi. 

“Itu berada di dalam proses di akhir, di mana hasil penggunaan LLM ini, terutama Bahasa Indonesia digunakan untuk aplikasi-aplikasi lain, seperti pemerintahan, di industri, ataupun masyarakat,” ujar Hammam. 

Hammam pun mencontohkan salah satu penerapan aplikasi LLM ini adalah pembuatan aplikasi Pemilu. Menurutnya, dengan adanya teknologi itu, masyarakat dapat mengetahui kabar Pemilu terbaru. 

Adapun nantinya, Hammam mengatakan aplikasi ini akan dibuat berbayar, tetapi data yang ada di dalamnya tetap berbasis open source.

Menariknya, Head of Artificial Intelligence AI Singapura William Tjhi mengatakan saat ini perusahaannya masih belum mau memonetisasi LLM yang dibuat. 

“Kami mau fokus untuk membuat sesuatu yang bagus dan berguna. Yang kita cari adalah aplikasi dan value yang bisa di generate, adopsi itu yang kita sedang godok. Sementara ini semuanya open, sementara ini semua dapat diakses,” ujar William. 

Namun, memang William mengatakan pihaknya sedang membuat berbagai model AI lainnya yang dapat dikomersialkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper