Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-7 telah mencapai lebih dari Rp1,2 triliun.
Tingginya nilai tersebut tidak terlepas dari pelatihan dan peluang untuk menggapai pasar yang diberikan kementerian.
Startup Studio Indonesia (SSI) merupakan salah satu program Kemenkominfo untuk mendukung kemajuan ekosistem startup. Program ini telah berjalan sejak 2020 dan saat ini telah mencapai batch 7. SSI berfokus pada penyediaan fasilitas yang memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup mengembangkan potensi bisnisnya.
Direktur Pemberdayaan Informasi Kemenkominfo Slamet Santoso mengatakan mengusung tema “More Brainstorming, Less Classes”, SSI memberikan pembekalan ilmu dan wawasan praktis, dan menitikberatkan pada coaching dan mentoring langsung dari para praktisi di industri startup.
Program Startup Studio Indonesia Indonesia memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang dimiliki Kemenkominfo.
“Adanya proses ini mengusung semangat pengembangan ekosistem startup digital yang praktis dan kolaboratif, kami mengundang institusi pemerintah dan swasta untuk turut berpartisipasi dengan menyediakan akses case study dan akses ke pasar melalui eksperimen sandbox,” kata Slamet, Jumat (24/11/2023).
Slamet mengatakan untuk membantu startup tahap awal dalam menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berubah, Kemenkominfo akan terus melanjutkan program SSI dengan target meluluskan 150 startup digital pada 2024.
Harapannya, para startup alumni SSI mampu mengembangkan skala bisnisnya – baik dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital – pasca mengikuti pelatihan.
Slamet menambahkan dalam mendukung startup, Kemenkominfo membutuhkan lebih banyak bantuan dan kolaborasi. Banyak startup yang masuk dalam ekosistem Kemenkominfo, menginginkan bantuan di luar dari kemampuan Kemenkominfo.
Oleh sebab itu, menurutnya, makin banyak pihak yang terlibat dalam membangun ekosistem startup maka akan makin bagus. Kemenkominfo pun meluncurkan SSI untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam membangun startup.
“Indonesia sangat luas dan terlalu luas untuk dikerjakan sendiri. Karena semangatnya dari Indonesia adalah gotong royong,” kata Slamet.
Adapun pada SSI Batch 7 sejumlah nama startup yang terlibat antara lain AyoKenalin (jaringan agen online untuk pemasaran digital), Banoo (solusi IoT untuk perikanan), CareNow (pembiayaan kebutuhan medis), FarmaCare (platform rantai pasok farmasi), Gapai.id (platform lowongan kerja untuk migran), dan HealthPro (penyedia tenaga kesehatan on-demand).
Selain itu ada juga HIGO (penyedia WiFi dan agensi periklanan digital), Invelli (fintech digitalisasi layanan keuangan mikro), Krealogi (aplikasi dasbor digital untuk UMKM), Kukerja (platform penghubung bisnis dan tenaga kerja), Lokatani (IoT untuk pengelolaan kebun), Contexa (platform AI penyedia copy tulisan untuk brand) dan Raggam (marketplace penyewaan barang). (Afaani Fajrianti)