Kemenkominfo Tegaskan Insentif BHP hanya Untuk 5G, Bukan 4G

Crysania Suhartanto
Rabu, 8 November 2023 | 08:14 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan  insentif biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi hanya diberikan pada operator yang memberikan layanan 5G, bukan 4G.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pemberian insentif dilakukan untuk menunjang penetrasi jaringan 5G di Indonesia. 

Saat ini ketersediaan jaringan 5G di Indonesia masih menjadi yang terendah di dunia menurut laporan Opensignal, Juni 2023. Ketersediaan 5G Indonesia hanya 0,9 persen. 

“Jadi yang kami mau berikan insentif itu yang 5G. (Kabar insentif 4G) salah, 5G harusnya,” ujar Usman kepada Bisnis, Senin (6/11/2023).

Usman mengatakan pemerintah ingin meningkatkan kecepatan internet di Indonesia, untuk meningkatkan daya saing di mata global.  

Menurutnya, saat ini Indonesia berada di posisi 98 sebagai dalam hal kecepatan internet. Padahal, kecepatan internet berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. 

Lebih lanjut, berdasarkan studi yang dilakukan perusahaan teknologi Google, setiap pertambahan kecepatan 10 gbps dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1%.

Oleh karena itu, Usman juga mengatakan frekuensi 700 Mhz yang akan dilelang di akhir 2023 ataupun awal 2024 akan digunakan untuk mendukung penyelenggaraan jaringan 5G di Indonesia. 

Usman mengaku saat ini operator seluler masih ragu-ragu dalam mengadopsi jaringan 5G karena para pelanggan merasa cukup dengan keberadaan jaringan 4G. 

Aktivitas digital yang ada saat ini dapat diakomodir dengan jaringan 4G. 

“Perusahaan-perusahaan telekomunikasi itu masih memperhitungkan pasar, jadi mereka menganggap kebutuhan 5G itu masih belum tinggi, sehingga mereka kelihatannya  mempertimbangkan untuk mengadakan 5G,” ujar Usman.

Padahal, Usman mengaku Indonesia butuh internet yang lebih cepat. Menurut Usman, kecepatan internet Indonesia masih berada di nomor 90 dari 160 negara di dunia. 

Selain itu, di negara-negara lain sudah banyak yang mengadopsi 5G, bahkan beberapa di antaranya sudah mau masuk ke 6G.

“Harus 5G mestinya. Karena kalau 4G kan sudah disiapkan oleh base transceiver station (BTS) itu ya yang frekuensinya sudah ada. Kita harus naik kelas lah untuk 5G,” ujar Usman.

Kendati demikian, Usman mengatakan Kemenkominfo masih mengkaji insentif PNBP bagi para operator seluler. Kajian tersebut dilakukan oleh Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika.

Usman juga belum dapat memberikan informasi terkait persentase insentif ataupun berapa lama insentif tersebut akan diberikan. 

“Insentif tidak akan pengaruhi pemasukan negara,” kata Usman. 

Sebagai informasi, sebelumnya beredar kabar bahwa insentif BHP frekuensi bukan hanya untuk 5G, juga 4G, karena izin pita frekuensi radio (IPFR) yang diberikan ke penyelenggara seluler telah berbasis netral teknologi, dimana operator bisa memilih teknologi pada pita frekuensi radio tersebut

Diketahui pada kuartal III/2023 Telkomsel telah mengoperasikan 470 BTS 5G atau bertambah sekitar 50 BTS dibandingkan dengan kuartal II/2023 dan bertambah 107 BTS dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Induk Telkomsel, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., melaporkan bahwa selama sembilan bulan 2023, Telkom mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar Rp22,1 triliun atau mewakili 19,9% dari total pendapatan. 

Belanja modal tersebut perusahaan gunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur pendukung lainnya serta meningkatkan kapasitas guna memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, termasuk melalui kehadiran 5G.

“Belanja modal juga diserap untuk peningkatan lebih lanjut kualitas dan kapasitas jaringan 4G, dimulainya peluncuran 5G serta peningkatan sistem TI dalam bisnis seluler,” tulis Telkom dalam laporannya. 

Sementara itu, merujuk pada laporan info memo, Indosat mengoperasikan 90 unit BTS 5G pada kuartal III/2023. Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Lebih lanjut, Meski tidak ada penambahan dari sisi BTS 5G, jumlah BTS 4G tumbuh sangat tinggi, bahkan tercatat sebagai operator dengan penambahan BTS 4G terbanyak di industri pada kuartal III/2023. 

Jumlah BTS 4G yang dioperasikan Indosat bertambah 44.558 BTS menjadi 172.115 BTS pada kuartal III/2023.

Indosat meningkatkan layanan di Nusa Tenggara yang bertujuan untuk mendukung pemerataan akses digital sekaligus memberdayakan masyarakat di wilayah timur Indonesia. 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper