Modal Ventura Milik Bank Mandiri (BMRI) Mau Suntik Startup Climate Tech di Indonesia

Aziz Rahardyan
Selasa, 7 November 2023 | 02:07 WIB
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Modal ventura milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), Mandiri Capital Indonesia (MCI) mulai mencari perusahaan rintisan alias startup sektor Climate Tech untuk disuntik pendanaan.

Hal ini sejalan dengan kerja sama pengelolaan dana (Co-GP) antara MCI dengan Investible, modal ventura berbasis di Sydney dan Singapura yang berfokus mengincar startup tahap awal di kawasan Asia-Pasifik. Portofolio Investible mencakup platform-platform populer sekelas Canva, Ipsy, Car Next Door, Quantum Brilliance, Eden Farm, Applied EV, dan lain-lain.

Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratistha menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Investible sejalan dengan kekuatan dan visi Grup Mandiri untuk membantu Indonesia mencapai masa depan yang berkelanjutan.

"Pendanaan ini sekaligus menunjukkan dedikasi kami dalam mencari dan mengembangkan inovasi untuk kondisi iklim yang lebih baik. Dengan memanfaatkan relasi yang kuat antara MCI dengan para investor di seluruh Indonesia, kolaborasi ini akan meningkatkan dukungan bagi para perusahaan yang bergerak di sektor Climate Tech untuk mulai menjajaki pasar internasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (6/11/2023).

Pendanaan yang mengangkat tema Investasi Menuju Net Zero ini akan disalurkan melalui Mandiri Investible Global Climate Tech Fund, di mana akan berkolaborasi, berinvestasi, sekaligus memberikan dukungan kepada startup yang fokus pada sektor Climate Tech di wilayah Asia Tenggara dan Oceania.

Rencana pendanaan ini akan didukung oleh jaringan yang kuat antara Australia, Indonesia, Singapura, dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, menciptakan peluang inovasi dan investasi untuk solusi perubahan iklim di wilayah tersebut. Pendanaan ini akan memberikan diversifikasi yang luas, dimana berpotensi meningkatkan keuntungan portofolio investor. Sebanyak 30% dari investasi akan secara eksklusif dialokasikan untuk proyek di Indonesia.

Strategi Climate Tech yang dimiliki oleh Investible telah mengevaluasi lebih dari 3.200 peluang pendanaan di 20 negara sejak tahun 2021, dan berhasil mendanai 19 investasi hingga saat ini.

Melalui kolaborasi antara dua perusahaan Venture Capital ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dan mengakselerasi inisiatif Net Zero Emission di Indonesia, Asia Tenggara, dan Australia sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan masa depan dengan emisi karbon yang lebih rendah.

Sebagai pioneer di pendanaan Climate Tech, pendanaan ini tidak hanya menawarkan investasi di wilayah yang menghadapi permasalahan lingkungan, namun juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta mendukung keberlanjutan di wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan Australia.

Dengan adanya pertumbuhan pasar Indonesia yang pesat dan lanskap startup yang dinamis, serta adanya dukungan dari Australia dengan keahlian teknologinya, kerja sama antara MCI dan Investible ini diyakini akan mampu menciptakan sinergi yang kuat.

Pendanaan ini memperkuat komitmen Indonesia Impact Fund untuk mendukung upaya menuju emisi net zero. Dalam kerjasama dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) dan UNDP, pendanaan ini ditujukan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia.Fokusnya adalah pada sektor-sektor esensial yang ditetapkan oleh United Nations, diantaranya adalah: Energy, Transportation, Building & Cities, Industry, Food, Agriculture, and Forest & Land use.

Pendanaan ini diharapkan mampu menciptakan kolaborasi untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan. Inisiatif ini mencakup dukungan terhadap Governments' Nationally Determined Contributions (NDCs) yang tercantum dalam Paris Agreement, dimana hal ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk lanskap investasi di sektor Climate Tech.

Sejalan dengan hal tersebut, adanya momentum ekonomi makro saat ini juga turut mendorong upaya untuk mencapai target emisi net zero. Kolaborasi ini juga mendapatkan dukungan dari stakeholder lainnya, yakni APEC Business Advisory Council (ABAC) yang mengapresiasi inisiatif dari MCI dan Investible sebagai kelanjutan dari pendanaan Indonesia Impact Fund.

Chairman ABAC Anindya Bakrie menjelaskan bahwa komitmen MCI dan Investible memberikan kesempatan pihaknya untuk membangun landasan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Indonesia Impact Fund (IIF) dengan memperluas portfolio kami ke kawasan Indo-Pasifik.

"Melalui langkah inovatif ini, kami menyambut dengan antusias untuk melanjutkan upaya yang telah diinisiasi oleh IIF, hal ini merupakan kerja sama kolektif yang kami lakukan demi mencapai masa depan yang berkelanjutan," ujarnya.

Pendanaan oleh MCI dan Investible ini membuka peluang bagi investor untuk berkontribusi menangani isu perubahan iklim. Pendanaan ini juga selaras dengan misi menyelesaikan permasalahan lingkungan, sekaligus meningkatkan peluang ekspansi di sektor Climate Tech.

CEO Investible Rod Bristow, turut menyampaikan antusiasmenya terhadap kerja sama dengan MCI, sebab melihat anak usaha BMRI itu sangat memahami peluang yang ditawarkan.

"Mulai dari metodologi yang kami gunakan pada saat melakukan investasi di tahap awal, sekaligus pengalaman Investible sebagai investor di sektor Climate Tech. Kami percaya bahwa pendanaan ini akan menghasilkan kombinasi berkelanjutan antara net zero outcomes dan keuntungan finansial bagi investor," tutupnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper