Bisnis.com, JAKARTA – Israel bakal mengikuti jejak Ukraina sebagai negara yang memanfaatkan teknologi satelit milik Space X-nya Elon Musk, Starlink, guna membantu sistem komunikasi di daerah konflik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dalam akun X-nya bahwa pemerintah Israel bekerja sama dengan SpaceX sebagai pemasok broadband berbasis satelit ke pengguna lokal melalui Starlink.
“Kementerian akan mempromosikan perangkat satelit ini untuk kepentingan dewan daerah dan tokoh masyarakat di wilayah konflik,” kata Karhi seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (18/10/2023).
Sampai dengan saat ini, Space X belum meluncurkan Starlink di Israel. Dengan kata lain, kerja sama tersebut merupakan kali pertama Starlink digunakan di negara tersebut.
Pernyataan Karhi disampaikan bersamaan dengan upaya Israel memastikan infrastruktur komunikasi mereka tetap dalam kondisi terbaik saat melancarkan pengepungan darat di Jalur Gaza untuk melenyapkan Hamas.
“Pada saat yang sama, Israel sedang mempertimbangkan untuk menutup komunikasi seluler dan internet ke Gaza,” tulis Karhi secara terpisah di dalam akun X-nya.
Tahun lalu, SpaceX mengirim ribuan unit Starlink ke Ukraina di tengah invasi yang dilakukan oleh Rusia. Teknologi ini berfungsi vital untuk memasok broadband bagi warga sipil dan tentara Ukraina di garis depan perang.
Namun, SpaceX belum menanggapi permintaan komentar oleh media sehingga membuat perjanjian antara perusahaan dan Israel tidak jelas, termasuk siapa yang akan membayar ongkos pembelian Starlink.