Bisnis.com, JAKARTA - Amazon, perusahaan internet asal Amerika Serikat, sukses meluncurkan satelit orbit rendah perdananya dengan Roket Atlas V ULA. Satelit tersebut menyasar kawasan rural seperti satelit Starlink milik Elon Musk.
Wakil Presiden Teknologi Project Kuiper Rajeev Badyal mengatakan ini merupakan satelit pertama yang diluncurkan oleh Amazon ke luar angkasa.
Satelit lepas landas pukul 14.06 waktu timur (ET) dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.
"Kami akan belajar hal terlepas dari bagaimana misi tersebut bisa dijalankan," kata Rajeev, dikutip dari engadget, Minggu (8/10/2023).
Perusahaan ini melihatkan Protoflight sebagai peluang pembelajaran utama, memberikan kesempatan untuk dapat merekam data dunia nyata dari luar angkasa, dan menambahkan pengujian laboratorium hingga lapangan.
Hal ini merupakan ujian pemrosesan satelit, peluncuran hingga operasi misi pada satelit tersebut pertama kalinya diluncurkan ke orbit rendah di Bumi. Setelah misinya selesai, Amazon akan secara aktif melakukan deorbitasi kedua satelit tersebut sebelum terbakar di atmosfer.
Rajeev menambahkan pihaknya telah melakukan pengujian ekstensif di laboratorium dan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap desain satelit Amazon, namun tidak ada pengganti untuk pengujian di orbit.
Pasalnya, Melaui Project Kuiper Amazon memiliki tujuan untuk menawarkan broadband yang cepat terjangkau bagi komunitas yang belum terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia.
Selain itu, Amazon juga berencana untuk menyebarkan lebih dari 3.200 satelit selama 6 tahun, setelah memperoleh persetujuan dari FCC, dan Prototipe KuiperSat-1 dan KuiperSat-2 sebagai iterasi pertama.
Amazon memprediksi peluncuran selanjutnya pada paruh pertama 2024 dan memulai pengujian beta dengan beberapa pelanggan pada akhir tahun depan. (Afaani Fajrianti)