Bisnis.com, JAKARTA — Oracle Corp sepakat untuk menggelontorkan dana sebesar US$104,1 juta atau setara Rp1,6 triliun (kurs jisdor Rp15.383) untuk mendapatkan pasokan prosesor dari Ampere Computing. Oracle berusaha menyaingi Amazon.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu (23/9/2023), langkah Oracle Corp yang berinvestasi pada Ampere Computing adalah untuk mendapatkan keunggulan sistem cloud Oracle dibandingkan para pesaingnya.
Adapun, Amazon.com membuat chip servernya sendiri yang bersaing dengan Ampere, dan Google yang membuat proses kecerdasaan buatan sendiri.
Sementara itu, Ampere membangun chip server khusus berdasarkan teknologi Arm yang bersaing dengan desain produksi dari Intel, dan Advanced Micro Devises yang menggunakan X86.
Oracle pun telah berinvestasi ratusan juta dolar di Ampere sejak didirikan. Selain itu, Oracle telah menggelontorkan dana sekitar US$400 juta atau setara Rp6,15 triliun di Ampere melalui uang kertas konvertibel pada 2023.
Semenjak pandemi Covid-19 lonjakan permintaan akan layanan cloud pun meningkat dan para pengusaha mulai mengatur ulang rencana untuk melakukan digitalisasi. Hal ini pun merugikan Oracle lantaran harus mengejar ketertinggalan dalam segmen yang didominasi oleh raksasa seperti Amazon dan Microsoft.
“Sampai hari ini, perusahaan-perusahaan pengembang AI telah menandatangani kontrak untuk membeli lebih dari $4 miliar kapasitas di Gen2 Cloud milik Oracle. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah yang kami pesan pada akhir kuartal keempat,” ujar Chairman dan CTO Oracle, Larry Ellison.
Adapun, Oracle memproyeksikan pendapatan kuartal II/2023 dapat tumbuh pada rentang 5 persen sampai 7 persen. Namun, angka ini lebih rendah dari proyeksi analis menurut LSEG, yakni sebesar 8,2 persen.
Oracle juga memproyeksikan laba yang disesuaikan berada di rentang US$1,30 dan US$1,34 per saham, sedangkan proyeksi analis berada di angka US$1,33 per saham.
Sementara pendapatan Oracle pada kuartal I/2023 mencapai US$12,45 miliar, sedikit dibawah proyeksi sebesar US$12,47 miliar.