Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah-tengah musim dingin teknologi yang berkepanjangan, Oracle, perusahaan perangkat mengikuti putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (16/6/2023), bukan hanya melakukan pemangkasan, perusahaan ini JUGA membatalkan tawaran pekerjaan dan mengurangi posisi terbuka di dalam unit layanan kesehatannya, berdasarkan sumber Reuters.
Gelombang PHK ini mengikuti tren beberapa perusahaan lain di Amerika yang bergulat dengan tingkat inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga, yang menyebabkan ribuan pemutusan hubungan kerja di berbagai industri terutama teknologi.
Unit layanan kesehatan Oracle termasuk perusahaan rekam medis elektronik Cerner, yang diakuisisi dengan nilai US$28,3 miliar, yang menandai transaksi terbesar Oracle, pada Desember tahun lalu.
Pemutusan hubungan kerja ini terutama disebabkan oleh tantangan yang dihadapi oleh Cerner dalam kerja sama dengan Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat, yang meminta Cerner untuk mengganti rekam medis milik mereka dengan teknologi Cerner, seperti yang dinyatakan dalam laporan tersebut.
Karyawan yang terkena dampak akan menerima paket pesangon yang setara dengan empat minggu gaji, bersama dengan satu minggu tambahan untuk setiap tahun masa kerja dan kompensasi untuk hari libur, tambah laporan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Oracle belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait PHK tersebut.
Fenomena Tech Winter, yang ditandai dengan perampingan dan PHK di industri teknologi, telah didorong oleh berbagai faktor, termasuk tantangan ekonomi, dinamika pasar yang berubah, dan tuntutan konsumen yang terus berkembang.
PHK yang dilakukan Oracle baru-baru ini menunjukkan perjuangan yang sedang berlangsung yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan untuk beradaptasi dan menavigasi lanskap industri teknologi yang terus berubah.