Riset: Pelanggan Bakal Pindah Provider Jika Internet 5G Labil di Lokasi Utama

Redaksi
Minggu, 8 Oktober 2023 | 16:30 WIB
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ericsson ConsumerLab melaporkan bahwa kestabilan dan kecepatan internet 5G di lokasi utama seperti bandara dan arena menjadi harga mati. Pelanggan bakal pindah ke operator lain jika layanan 5G tidak stabil di sana. 

Ericsson telah merilis penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap layanan 5G berubah, dengan pengguna secara aktif mencari dan bersedia membayar lebih banyak uang untuk jaringan yang lebih baik dan lebih terdiferensiasi.

Kepala Ericsson CunsumerLab Jasmeet Singh Sethi mengatakan satu dari lima pengguna ponsel pintar 5G yang disurvei menyatakan preferensi yang jelas terhadap berbagai layanan konektivitas berkualitas.

“Para pengguna ini secara aktif mencari kinerja jaringan yang lebih tinggi dan konsisten, terutama yang dirancang untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut dan lokasi-lokasi penting yang spesifik,” kata Jasmeet Singh Sethi, dikutip dari computerweekly, Minggu (8/10/2023).

Kinerja 5G di lokasi-lokasi utama mempengaruhi loyalitas konsumen. 

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 17 persen konsumen di 28 negara telah berganti penyedia layanan sejak 5G diluncurkan, didorong oleh kinerja jaringan 5G. Pengalaman 5G akan berdampak signifikan di lokasi-lokasi utama, seperti arena dan bandara, dan 27 persen pengguna ponsel cerdas mengharapkan konektivitas 5G yang berbeda.

Riset tersebut melibatkan 37.000 konsumen di 28 pasar, mencerminkan pandangan sekitar 1,5 miliar konsumen secara global, termasuk sekitar 650 juta pelanggan 5G.

Secara umumnya, penelitian ini menyoroti tren terkini dalam permintaan, kepuasan konektivitas seluler, dan potensi kasus bisnis untuk 5G, seiring dengan makin banyaknya pelanggan di seluruh dunia yang menyatakan kepuasan pelanggan terhadap jaringan 5G.

Namun studi tersebut juga menemukan bahwa pengalaman konektivitas 5G yang tidak memuaskan di lokasi-lokasi utama seperti stadion, arena hiburan, dan bandara dapat membuat pelanggan lebih cenderung berpindah penyedia layanan tiga kali lebih tinggi.

Temuan utamanya adalah satu dari lima pengguna ponsel pintar 5G yang mencari pengalaman layanan 5G yang berbeda, seperti kualitas layanan, untuk aplikasi yang menuntut bersedia membayar premi hingga 11 persen kepada Penyedia Layanan Komunikasi (CSP) untuk mendapatkan manfaat dari layanan tambahan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen tampaknya terus berkembang, termasuk peralihan dari cakupan geografis 5G ke metrik yang lebih berbasis pengalaman aplikasi, seperti kualitas siaran, pengalaman bermain game seluler, panggilan video, dan konsistensi kecepatan 5G.

Hal ini sudah terlihat di kalangan pengguna awal 5G. Selain itu, sekitar 37 persen konsumen 5G yang disurvei percaya bahwa peningkatan kuota data dalam paket 5G mereka akan membenarkan dampak kenaikan harga CSP.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa rata-rata, pengguna 5G melaporkan peningkatan 47 persen dalam waktu yang dihabiskan untuk format video yang disempurnakan selama dua tahun terakhir.

Jumlah pengguna harian aplikasi augmented reality (AR) meningkat dua kali lipat sejak akhir tahun 2020. Format yang muncul makin mendorong adopsi 5G dan konsumsi data, karena penyedia layanan menggabungkan konten multimedia dalam paket 5G.

Tak hanya itu, pengguna baru 5G masih menghargai jangkauan dan kecepatan 5G di luar ruangan, dan di pasar dengan cakupan populasi 5G melebihi 80 persen, pengguna lama memprioritaskan kualitas video, dan kecepatan unggah untuk aplikasi dapat digunakan, yang mencerminkan ekspektasi yang terus berkembang. (Afaani Fajrianti)

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper