Bos Huawei Malah Lempar Pujian untuk Apple, Apa Isinya?

Arlina Laras
Senin, 25 September 2023 | 02:50 WIB
Huawei Freebuds 4i dan Huawei Watch Fit terbaru diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan permintaan konsumen, sekarang dan di masa depan. /Huawei
Huawei Freebuds 4i dan Huawei Watch Fit terbaru diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan permintaan konsumen, sekarang dan di masa depan. /Huawei
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Huawei Technologies Ren Zhengfei, membuat publik terkejut lantaran dirinya mengungkapkan bahwa dirinya melabeli diri sebagai "penggemar" Apple di tengah perseteruan yang sengit antar keduanya. 

Ren mengatakan bahwa dia menentang "zenofobia" terhadap merek asing manapun dan melihat Apple sebagai guru yang berharga. 

"Kami sering menjelajahi mengapa produk Apple begitu bagus, dan kami juga dapat melihat kesenjangan antara kami dan Apple. Saya sangat senang memiliki seorang guru yang memberi kami kesempatan untuk belajar dan membandingkan [kinerja kami]," katanya," ujar Ren melansir dari SCMP yang dikutip Bisnis, Minggu (24/9/2023). 

Di momen itu, Ren juga menyinggung bahwa putri bungsunya yakni Annabel Yao menggunakan produk Apple ketika sedang belajar di Harvard University Amerika Serikat dari 2016 hingga 2020.

Pernyataan itu makin membuat heboh publik lantaran terjadi di tengah suasana patriotik usai Huawei meluncurkan smartphone flagship baru, yakni Huawei Mate 60 Pro dan Mate 60 Pro+ 5G, smartphone bertenaga prosesor canggih baru di China. 

Kedua perangkat ini merupakan produk buatan China dan telah menjadi simbol keteguhan China dalam menghadapi sanksi teknologi AS yang merugikan.

Tak hanya itu, dalam pernyataannya, Ren Zhengfei menyampaikan bahwa meskipun sanksi dari Amerika Serikat memberikan tekanan atau kendala bagi Huawei, namun tekanan tersebut juga dapat menjadi sumber motivasi atau dorongan positif.

"Setelah crackdown AS, kami terpaksa beralih ke platform infrastruktur lain, yang tentu saja sulit. Namun, Huawei kini telah berhasil membangun platformnya sendiri, yang mungkin tidak berjalan di atas fondasi yang sama dengan platform Amerika, tetapi pasti akan terhubung secara bersamaan,” ujarnya. 

Tak hanya itu, dengan mempelajari kompetitornya, kini dia pun mendorong Huawei, untuk mempertahankan keunggulan teknologi perusahaan dalam bidang-bidang tertentu dan fokus pada pengembangan bakat internal.

Tentu, ini bukan kali pertama Ren mengungkapkan kagumnya terhadap Apple. Bahkan, dalam wawancara pada Mei 2019, dia menggambarkan perusahaan Apple sebagai contoh yang pihaknya teladani dalam hal perlindungan privasi.

Pada tahun yang sama, Ren menyatakan bahwa Huawei seharusnya belajar dari Apple dalam hal strategi penetapan harga sehingga para pesaing dapat bertahan.

Adapun, Huawei berhasil kembali masuk dalam lima besar vendor smartphone di China pada kuartal II/2023. Melansir dari Securities Daily, perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini pun telah menaikkan target pengiriman smartphone untuk paruh kedua 2023 sebesar 20 persen.

Hal ini pun mencerminkan popularitas yang terus meningkat dari perangkat baru Mate 60 Pro, Huawei pun melihat peluang untuk memulihkan bisnis perangkat genggamnya di pasar smartphone terbesar di dunia, meskipun menghadapi persaingan sengit dari seri iPhone 15 baru Apple. 

Sebagai informasi, pada 2019, Huawei Technologies menghadapi dampak serius dari kebijakan Amerika Serikat (AS). Bahkan, AS juga telah melarang penggunaan teknologi 5G Huawei di AS dan di beberapa negara sekutu. 

Pasalnya, AS mengklaim bahwa Huawei merupakan ancaman terhadap keamanan nasional dan menduga bahwa perangkat Huawei bisa digunakan oleh pemerintah Beijing untuk tujuan spionase meski Huawei telah berulang kali membantah tuduhan tersebut. 

Akhirnya, perusahaan teknologi asal China ini, bersama dengan merek subsidiarinya, Honor  dilarang menggunakan sistem operasi Android untuk produk ponselnya. 

Kondisi ini pun memaksa Huawei untuk mengembangkan sistem operasi sendiri yang diberi nama HarmonyOS. Selain itu, mereka juga tidak diperbolehkan menggunakan aplikasi bawaan Android seperti Chrome, Gmail, PlayStore, YouTube, dan lainnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper