Apjatel Kaji Penurunan Kabel di Jalan dengan Laju Kendaraan 30 Km/Jam

Crysania Suhartanto
Rabu, 20 September 2023 | 17:19 WIB
Petugas merapihkan jarigan kabel milik Indihome di Jakarta/JIBI/Bisnis/Abdurachman.
Petugas merapihkan jarigan kabel milik Indihome di Jakarta/JIBI/Bisnis/Abdurachman.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengkaji rencana penurunan kabel udara ke bawah tanah (ducting) di sejumlah ruas jalan, yang dilewati kendaraan berkecepatan minimal 30 km/jam.

Hal dilakukan untuk memitigasi jatuhnya korban akibat kabel internet di udara yang menjuntai.

“Khusus jalan yang perkiraan kecepatan kendaraan minimal 30 sampai dengan 40 km/jam akan segera diturunkan kabelnya menjadi kabel tanam sebagai rencana dan masih dalam pembahasan bersama di Pemprov DKI Jakarta,” ujar Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Swandy kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023).

Jerry mengatakan saat ini Apjatel sudah melakukan proses pengumpulan data terkait kabel yang menjuntai di seluruh DKI Jakarta.

Dia menuturkan saat ducting masih berfokus pada wilayah Jakarta. Namun, tidak menutup kemungkinan tindakan serupa dilakukan di wilayah-wilayah lainnya. 

Lebih lanjut, Jerry mengatakan saat ini untuk wilayah selain Jakarta, Apjatel tengah menyatukan kabel-kabel serat optik yang sudah kendur dan menjuntai ke jalan.

“Sementara daerah lainnya adalah melakukan perapian kabel dalam bentuk crimping kabel.  Menaikkan kabel yang kendur dan menyatukannya,” ujar Jerry.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan ada sejumlah wilayah yang sudah dalam progres penurunan kabel.

Adapun daerah tersebut adalah Mampang, K. Tendean, Wolter Monginsidi, Senopati, Suryo, Cikajang, Gunawarman, dan Pattimura.

Sebagai informasi, tujuh tahun yang lalu seorang mahasiswa bernama Sultan Rif’at sempat terjerat kabel optik yang menjuntai di wilayah Jakarta Selatan. Alhasil, tulang muda lehernya terputus, sehingga merusak saluran makan dan pernafasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper