Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai tingginya jumlah pelanggan prabayar di Indonesia karena masyarakat ingin memiliki lebih dari satu nomor.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, Kemenkominfo menyampaikan jumlah pelanggan aktif seluler per Juni 2023 mencapai 338 juta pengguna. Padahal, jumlah total masyarakat Indonesia hanyalah 273,8 juta.
Selain itu, dari jumlah pengguna yang begitu banyak, setidaknya 97 persen di antaranya merupakan pelanggan prabayar. Kemudian, 3 persen sisanya adalah pelanggan pascabayar.
Ketua Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspita Jarot mengatakan tingginya porsi pelanggan prabayar karena masyarakat memiliki kebutuhan untuk punya nomor lebih dari satu.
Faktor lain yang membuat kartu SIM pascabayar kalah populer dibandingkan dengan prabayar adalah dampak ketatnya kompetisi operator seluler pada awal 2000, di mana operator terlibat dalam perang harga hingga tarif interkoneksi.
“Sehingga pelanggan kadang perlu mudah ganti-ganti operator seluler, bahkan berlangganan beberapa nomor operator seluler berbeda agar tetap bisa lebih murah,” ujar Sigit kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023).
Selain itu, Sigit juga mengatakan preferensi masing-masing pengguna juga masih menjadi andil dalam banyaknya masyarakat yang meminati model pembayaran prabayar.
Oleh karena itu, Sigit mengatakan agar jumlah pengguna prabayar dan pascabayar dapat seimbang, operator perlu untuk mengedukasi para pelanggan.
Operator seluler juga dapat melakukan promosi yang lebih masif terkait keuntungan memiliki nomor pascabayar dan peningkatan layanan.
Lebih lanjut, Sigit juga mengatakan jumlah pelanggan pada saat ini sudah melebihi angka penduduk di Indonesia. Oleh karena itu, operator seluler juga dapat memperluas target pasar dari produk pascabayar dengan mengincar kasus pemanfaatan baru seperti internet of things/IoT.
“Ke depan, satu pelanggan akan menggunakan gadget lebih banyak, bukan hanya handphone, yang terhubungan ke jaringan telekomunikasi. Misalnya IoT, smartwatch, tablet, dan lain-lain,” ujar Sigit.