Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menuturkan secara keseluruhan jumlah pelanggannya masih stabil kendati ada penurunan jumlah pelanggan prabayar sebanyak 150.000 pelanggan pada 2021.
Berdasarkan laporan Corporate Presentation 2021, pada 2020 tercatat sebanyak 56.740.000 pelanggan prabayar XL Axiata. Sementara itu pada 2021 jumlahnya turun menjadi 56.590.000 pelanggan.
"Untuk jumlah pelanggan secara keseluruhan masih relatif stabil dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada periode tahun sebelumnya [YoY]," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih, Selasa (22/2/2022).
Ayu mengaku selama lima tahun terakhir ini, XL Axiata lebih fokus pada pencapaian peningkatan profitablilitas dengan lebih menyasar pada upaya meningkatkan loyalitas pelanggan dan juga meraih pelanggan yang lebih berkualitas/produktif.
Adapun pelanggan produktif yang dimaksud adalah mereka yang lebih aktif menggunakan produk dan layanan data yang disediakan XL Axiata.
"Untuk diketahui bahwa sejak lima tahun terakhir XL Axiata lebih berfokus pada pencapaian peningkatan profitablilitas, dengan lebih menyasar pada upaya meningkatkan loyalitas pelanggan dan juga meraih pelanggan yang lebih berkualitas/produktif dibandingkan penambahan jumlah pelanggan namun bukan pelanggan yang produktif," imbuhnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, meningkatnya biaya pemasaran tersebut merupakan dampak dari aktivitas penjualan yang gencar dilakukan perusahaan terutama di periode kuartal IV/2021 untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan.
Alhasil, sambung Ayu, PT XL Axiata Tbk. (XL Axiata) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp26,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada 2021.
"Bahkan XL Axita telah membelanjakan capex yang lebih besar di 2021 untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik. Hal ini juga terbukti bahwa penggunaan aplikasi myXL & AXISnet mengalami peningkatan 3,5x dalam pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi," ucap Ayu.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (22/2/2022) yang merujuk pada laporan Corporate Presentation 2021, XL Axiata terpaksa mengalami penurunan jumlah pelanggan prabayar sepanjang 2021 dibandingkan dengan 2020 kendati sudah habis-habisan dalam mendorong dan memperkenalkan produk mereka ke pasar.
Jumlah pelanggan prabayar XL Axiata pada 2020 tercatat sebanyak 56.740.000 pelanggan, sementara itu pada 2021 jumlahnya menjadi 56.590.000 pelanggan, atau berkurang 150.000 pelanggan.
Di sisi lain, ongkos operasional untuk pemasaran dan marketing XL Axiata meningkat 29,68 persen, dari Rp1,80 triliun pada 2020, menjadi Rp2,56 triliun pada 2021. Beban regulatory XL juga meningkat dari Rp4,13 triliun menjadi Rp4,25 triliun pada 2021.
Untuk mengimbangi peningkatan beban tersebut, XL memangkas beban gaji dan tunjangan karyawan hingga 18,40 persen secara tahunan, dari Rp1,27 triliun pada 2020, menjadi Rp1,07 triliun pada 2021.
XL Axiata juga melakukan efisiensi di sisi ongkos operasional infrastruktur telekomunikasi, dari Rp4,29 triliun menjadi Rp4,18 triliun pada 2021.
Dari sisi infrastruktur, jumlah base transceiver station (BTS) 4G XL Axiata bertambah 22.907 BTS 4G secara tahunan, dari 54.297 BTS menjadi 77.204 BTS pada 2021. Jumlah BTS 2G, juga bertambah dari 37.446 BTS 2G, menjadi 43.421 BTS.
Namun upaya ini juga tidak dapat mendongkrak jumlah pelanggan prabayar XL. Sementara itu dari sisi belanja modal, kapitalisas Capex XL pada 2021 meningkat 61,2 persen secara tahunan, menjadi Rp9,92 triliun. Sementara itu pada tahun ini XL Axiata akan lebih efisien, dengan Capex yang dianggarkan sekitar Rp9 triliun.