Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) pun memastikan bahwa frekuensi yang digunakan satelit milik Elon Musk telah sejalan dengan ketetapan badan regulasi telekomunikasi dunia atau ITU. Tetangga Indonesia itu tidak mengalami masalah.
MCMC menyatakan bahwa pihaknya bergantung pada kerangka kerja ITU untuk pengambilan keputusan mengenai alokasi spektrum dan manajemen interferensi.
Dilansir dari laman resmi MCMC, Sabtu (16/09/2023), operasi Starlink di Malaysia sejalan dengan kerangka internasional, dan menambahkan bahwa Peraturan Radio ITU memberikan “kerangka kerja global untuk mengoordinasikan dan mengatur layanan satelit.
“Ini dengan jelas menguraikan kriteria perlindungan, termasuk kewajiban untuk mencegah interferensi berbahaya terhadap layanan yang ada dan prosedur untuk menyelesaikan perselisihan interferensi,” dikutip dari situs mcmc.gov.my.
MCMC menambahkan, jika ada aktivitas Starlink di Malaysia, hal itu sesuai dengan kerangka internasional. Selain itu, MCMC mencatat bahwa hingga saat ini, tidak ada pengaduan gangguan yang diajukan.
Namun, jika terjadi gangguan, hal ini dapat diatasi dengan menyelesaikan gangguan layanan lebih lanjut dalam kerangka nasional dan internasional. Selain itu, Starlink telah memperoleh status yaitu Digital Malaysia, yang memungkinkan perusahaan beroperasi di Malaysia sebagai pemilik tunggal.
Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi dan manfaat yang akan diberikan oleh Starlink. Faktanya, Malaysia pada bulan Juli memberikan izin kepada Starlink untuk menyediakan layanan internet ke sekolah dan universitas di daerah terpencil.
Di malaysia, Starlink dapat dibanderol dengan harga MYR2200 atau sekitar Rp722.004 per bulan (kurs: Rp3.281/MYR). Adapun kecepatan unggah internet Starlink di Malaysia adalah sekitar 16-25 mbps dan 70-149 mbps untuk unduh.
Kecepatan internet yang lebih tinggi diperkirakan untuk melayani segmen korporasi, sementara yang rendah untuk pasar ritel. Mengenai latensi, Starlink di Malaysia memiliki latensi sekitar 113-186 mbps.
MCMC juga dikenal untuk melindungi kepentingan masyarakat dan menjamin semua layanan telekomunikasi. Hal tersebut termasuk yang disediakan oleh Starlink, beroperasi sesuai dengan standar dan peraturan. (Afaani Fajrianti)