Bisnis.com, JAKARTA – Jaringan internet berbasis satelit orbit rendah (LEO) Starlink mengalami gangguan kemarin malam, Rabu (13/9/2023). Gangguan yang dialami selama kurang lebih 1 jam. Menjadi suatu sentimen untuk perusahaan yang akan menjual layanannya ke ritel Indonesia.
Padamnya jaringan tersebut disampaikan oleh Starlink melalui akun X resminya kemarin dan mendapatkan banyak respons dari para pengguna media massa.
“Jaringan Starlink sedang padam dan kami terus mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami menghargai kesabaran anda, dan akan membagikan kabar terbaru setelah masalah ini teratasi,” tulis Starlink dalam akun X, dikutip Kamis (14/9/2023).
Sekitar 1 jam kemudian, Starlink kembali muncul di X dengan pemberitahuan bahwa kendala jaringan yang sebelumnya terjadi sudah selesai diatasi.
Meski mengalami pemadaman, warganet memberikan respons yang beragam.
Akun @GailAlfarATC tidak mempermasalahkan atas gangguan yang terjadi. Menurutnya, manfaat yang diberikan Starlink sudah sangat besar.
“Kalian (Starlink) membawa koneksi internet ke daerah pinggiran yang belum pernah merasakan fasilitas itu. Kalian membuka kesempatan serta menyediakan edukasi bagi anak-anak yang sebelumnya tidak terpikirkan,” tulis Gail.
Sementara itu, akun @EricSecrist mempertanyakan penyebab gangguan tersebut. Sayangnya, pihak Starlink tidak menggubris pertanyaan tersebut.
“Apakah perusahaan bersedia untuk memberitahukan apa yang terjadi dengan jaringan Starlink?” tulis @EricSecrist.
Ada juga komentar yang spekulatif sekaligus jenaka, yang menuding pemadaman tersebut karena sabotase dari China.
“CIA atau China? Semua orang ingin bertaruh siapa yang dalang di balik gangguan ini,” tulis @KLGSubonekd.
Starlink sendiri rencananya akan melayani masyarakat Indonesia. Awalnya, izin Starlink adalah business to business (B2B). Namun, sejalan dengan perkembangannya, layanan mereka menjadi langsung ke konsumen.
Artinya, masyarakat Indonesia nantinya dapat menerima layanan Starlink.