Smartfren (FREN) Gandeng Starlink Elon Musk, Bidik Pasar Pertambangan hingga Logistik

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 11 September 2023 | 17:16 WIB
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mengungkapkan telah bekerja sama Elon Musk dan menggunakan layanan satelit orbit rendah miliknya, Starlink. Terdapa sejumlah pasar potensial yang dibidik Smartfren. 

CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan kerja sama yang terjalin antara Smartfren dengan Elon Musk ditujukan untuk menjangkau pasar business to business (B2B), sehingga diharapkan perusahaan-perusahaan yang berada di lokasi yang belum terjangkau konektivitas fiber tetap dapat  melakukan operasional dengan efisien dan efektif. 

Smartfren membeli sejumlah kapasitas internet dari Telkomsat untuk melayani sejumlah perusahaan dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan yang dilayani dan karyawannya.

“Saat ini Smartfren sudah memberikan layanan di Papua untuk salah satu pilar Sinar Mas Group yang bergerak di industri perkebunan. Daerah timur lainnya yang akan dibidik adalah Kalimantan dan Sulawesi,” kata Andrijanto kepada Bisnis, Senin (11/9/2023). 

Andrijanto mengatakan saat ini permintaan konektivitas terus meningkat, terutama dari perusahaan yang bergerak di Industri mining, perkebunan dan logistik.

Smartfren melihat peluang untuk menggarap market B2B terutama akan kebutuhan konektivitas jaringan melalui kerja sama yang terjalin. 

Smartfren menjadi perusahaan telekomunikasi kedua yang bekerja sama dengan SpaceX. Sebelumnya, SpaceX telah lebih dahulu menggandeng Telkomsat, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa satelit orbit bumi rendah (LEO) Starlink milik Elon Musk harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi di dalam negeri jika ingin memberi layanan ke Indonesia.

Kerja sama tidak hanya dengan Telkom, juga berpeluang dengan Indosat, XL Axiata, dan Smartfren. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perusahaan telekomunikasi asing yang ingin beroperasi di Indonesia harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi Indonesia dalam negeri.

Starlink, lanjutnya, sudah masuk dan bekerja sama dengan Telkomsat, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Jadi tidak boleh mereka langsung masuk dan beroperasi di Indonesia.

“[Starlink kerja sama dengan ISAT dan XL] Bisa saja yang penting itu kan soal di bisnisnya, bisa saja. Yang jelas Starlink harus bekerja sama dengan operator dalam negeri tidak bisa langsung ke pelanggan,” kata Usman. 

Dia mencontohkan kerja sama yang terjalin antara penyedia layanan over the top (OTT) di video hiburan HBO dan CNN. Keduanya telah bekerja sama dengan Indovision, Transvision, dan lain sebagainya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper