Luhut Bakal Bertemu Elon Musk Bahas Operasional Starlink, Eminten Telko Siap Beradaptasi?

Lukman Nur Hakim
Rabu, 6 September 2023 | 16:06 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemilik SpaceX Elon Musk akan datang ke Indonesia pada Oktober 2023, untuk membahas mengenai operasional Startlink di Indonesia. 

Starlink merupakan bagian dari perusahaan Spaceflight Swasta SpaceX untuk menyediakan internet murah ke lokasi terpencil.

Starlink menjadi satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah untuk menghadirkan internet broadband yang mampu mendukung aktivitas daring. 

“Iya kita lihat kalau semua [Starlink] deal-nya selesai, kita harapkan Oktober,” kata Luhut saat ditemui usai acara Bloomberg CEO Forum at Asean di Jakarta, Rabu (6/9/2023). 

Kedatangan Starlink ke Indonesia disikapi secara beragam oleh pelaku industri, regulator hingga pengamat telekomunikasi. 

Ketua Umum Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) Anggoro Kurnianto Widiawan mengatakan Starlink membuat para operator telekomunikasi mulai beradaptasi dengan teknologi baru tersebut.  

“Sehingga ini menjadi tantangan bagi penyedia layanan dan seluruh pemangku kepentingan untuk beradaptasi dan mengantisipasi secara menyeluruh,” ujar Anggoro. 

Operator telekomunikasi juga diharapkan untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan konektivitas yang makin baik dan efisien.  

Menurut Anggoro, adaptasi dan inovasi merupakan tindakan yang lebih baik untuk dilakukan dibandingkan menolak keberadaan teknologi baru.

Anggoro berpendapat, hal ini dikarenakan setiap penyedia layanan memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk menentukan pilihan jenis teknologi infrastruktur yang sesuai.

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan Telkom melalui Telkomsat menjalin kerja sama dengan SpaceX untuk layanan Starlink bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan pemerataan digitalisasi ke seluruh pelosok negeri, mengingat masih banyak wilayah di Indonesia yang minim akan infrastruktur backhaul (jaringan pengalur). 

Backhaul adalah suatu jalur yang menghubungkan dari suatu Base Station ke Base Station lain atau dari suatu Base Station ke core network.

Di daerah rural, hal ini menjadi isu mengingat geografis di daerah rural yang terjal dan sulit dijangkau oleh serat optik, bahkan gelombang micro atau microwave. 

“Sehingga dapat menjembatani kesenjangan infrastruktur backhaul yang ada di Indonesia guna mendukung percepatan digitalisasi yang lebih masif,” kata Andri.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan bahwa satelit orbit bumi rendah (LEO) Starlink milik Elon Musk harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi di dalam negeri jika ingin memberi layanan ke Indonesia. 

Kerja sama tidak hanya dengan Telkom, juga berpeluang dengan Indosat, XL Axiata, dan Smartfren.  

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perusahaan telekomunikasi asing yang ingin beroperasi di Indonesia harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi Indonesia dalam negeri. 

“[Starlink kerja sama dengan ISAT dan XL] Bisa saja yang penting itu kan soal di bisnisnya, bisa saja. Yang jelas Starlink harus bekerja sama dengan operator dalam negeri tidak bisa langsung ke pelanggan,” kata Usman. 

Senior Vice President Corporate Communication Indosat Ooredoo Hucthison Steve Saerang mengatakan saat ini Indosat sedang fokus memperluas dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia dengan jaringan terintegrasi. 

"Saat ini kami belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut tentang kemungkinan kerja sama dengan Starlink," kata Steve.

Dia melanjutkan, ISAT akan terus berupaya untuk memajukan industri telekomunikasi dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Director Investor Relations & Media Smartfren Telecom Gisela Lesmana menuturkan FREN selalu membuka diri untuk peluang kerja sama. "Smartfren selalu membuka diri untuk peluanh kerja sama. Apabila ada potensi yang bagus, mengapa tidak," ujar Gisela.

XL Axiata meminta pemerintah untuk menetapkan aturan yang lebih baik kepada layanan over the top (OTT), termasuk Starlink Elon Musk, agar tercipta kerja sama yang saling menguntungkan.

Operator telekomunikasi berwarna biru itu lebih berharap jika perusahaan tersebut mendapat peraturan yang sama seperti perusahaan telekomunikasi lain di Indonesia. 

XL masih memandang Starlink sebagai tantangan serius bagi industri telekomunikasi Tanah Air ke depan.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Retno Wulan meminta agar pemerintah mengatur terkait perusahaan-perusahaan over the top (OTT), seperti Starlink. 

Dia berharap agar peraturan tersebut dapat nantinya dapat menciptakan kerja sama yang adil dan wajar antara para penyelenggara telekomunikasi dan Starlink.  “Dengan mempertimbangkan masyarakat sebagai pengguna utama,” ujar Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper