Kemenkominfo Bakal Berikan Starlink Elon Musk Sanksi Jika Beri Layanan Tanpa Perantara

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 28 Agustus 2023 | 15:47 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 meluncur ke udara dari landasan pacu Cape Canaveral, Florida, Jumat (8/4/2016) dalam foto handout yang disediakan oleh SpaceX./Reuters
Roket SpaceX Falcon 9 meluncur ke udara dari landasan pacu Cape Canaveral, Florida, Jumat (8/4/2016) dalam foto handout yang disediakan oleh SpaceX./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan bahwa SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk, harus bekerja sama dengan pemain telekomunikasi dalam negeri jika ingin memberikan layanan ke Indonesia. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pihaknya akan menjatuhkan sanksi kepada SpaceX jika perusahaan pemilik satelit orbit bumi rendah (LEO) Starlink itu langsung memberikan layanan internet kepada masyarakat tanpa perantara, perusahaan telekomunikasi. 

Sayangnya, Usman tidak memberitahu sanksi yang dimaksud.

“Pasti karena itu pelanggaran peraturan, perundang-undangan. Kalau melanggarkan aturan kan harus dikasih sanksi,” kata Usman kepada Bisnis, Senin (28/8/2023). 

Usman juga mengatakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perusahaan telekomunikasi asing yang ingin beroperasi di Indonesia harus bekerja sama dengan operator telekomunikasi Indonesia dalam negeri. 

Starlink, lanjutnya, sudah masuk dan bekerja sama dengan Telkomsat, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Jadi tidak boleh mereka langsung masuk dan beroperasi di Indonesia. 

Kemenkominfo juga mengungkapkan bahwa Starlink dapat bekerja sama dengan operator lain seperti Indosat, XL Axiata, dan Smartfren, selama hal itu saling menguntungkan. 

Dia mencontohkan kerja sama yang terjalin antara penyedia layanan over the top (OTT) di video hiburan HBO dan CNN. Keduanya telah bekerja sama dengan Indovision, Transvision, dan lain sebagainya. Dengan kerja sama tersebut, tayangan di HBO dapat diminati oleh pelanggan Indovision dan Tranvision. 

Menurut Usman dalam menjalin kerja sama Starlink tentu akan melihat kesepakatan bisnis, jangkauan dan faktor-faktor lain sehingga kerja sama saling memberi keuntungan. 

“Bisnis dealnya seperti apa? jangkauannya bagaimana? itu kan faktor-faktor yang membuat operator luar bekerja sama dengan operator dalam negeri,” kata Usman.  

Sebelumnya, dalam sebuah acara diskusi, Presiden Direktur& CEO XL Axiata mengatakan kehadiran internet Elon Musk, berisiko memakan bisnis operator seluler. 

Dian berpendapat pada masa yang akan datang, pangsa pasar milik operator seluler direbut oleh Elon Musk, yang saat ini memiliki layanan Starlink, yang beroperasi tanpa terikat banyak peraturan seperti operator seluler. 

“Kalau Elon Musk muncul, sudah masuk ke sini [Indonesia] dan kita tidak mendapatkan playfield yang sama. Wah, itu mungkin bisa dibabat habis,” ujar Dian. 

Dian berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang lebih berpihak pada operator seluler dalam negeri, sehingga keberlangsungan hidup industri operator seluler dapat tetap terjamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper