Ericsson Nilai Kehadiran 5G Dongkrak Perekonomian Indonesia

Crysania Suhartanto
Selasa, 8 Agustus 2023 | 21:47 WIB
President of Ericsson Indonesia Jerry Soper/istimewa
President of Ericsson Indonesia Jerry Soper/istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - President of Ericsson Indonesia Jerry Soper memperkirakan kehadiran 5G dapat mendorong perekonomian Indonesia dan menempatkannya menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia. 

Menurut Jerrry, 5G akan banyak berpengaruh pada industri teknologi 4.0 yang sedang berkembang saat ini. Seperti yang diketahui, banyak negara sedang berlomba-lomba untuk mengarah ke teknologi tersebut. 

“Kenaikkan digital infrastruktur di Indonesia akan sangat penting bagi industri 4.0 dan tingkat kompetitif negara dalam lomba terkait hal tersebut,” ujar Jerry saat acara “Imagine Live 2023 - Unlock the Future of 5G dari Ericsson Indonesia, Selasa (8/8/2023)

Selain itu, Jerry juga mengatakan konektivitas dapat berhubung dengan penurunan perubahan iklim. 

Menurut studi yang terpisah, penurunan iklim dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,8 persen dari GDP.

“Secara rata-rata, 10 persen pengurangan pemanasan global akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebuah negara hingga 1,8 persen dari GDP,” ujar Jerry.

Oleh karena itulah, Jerry mengharapkan agar penyebaran 5G di Indonesia bisa lebih meningkat.  

Ericsson menargetkan jumlah pengguna 5G di dunia dapat mencapai 1,5 miliar orang pada akhir tahun ini. Adapun untuk Asia Tenggara, kata Jerry, jumlah pengguna 5G dapat mencapai 430 juta jiwa pada 2028. 

“Angka itu  diperkirakan sudah sebesar 34 persen dari keseluruhan angka pengguna jaringan di Asia Tenggara,” kata Jerry. 

Sebelumnya, Ericsson melaporkan terlepas dari tantangan geopolitik dan perlambatan ekonomi makro di beberapa pasar, penyedia layanan komunikasi di seluruh dunia terus berinvestasi dalam 5G, menurut Laporan Mobilitas Ericsson edisi Juni 2023. 

Lalu lintas data seluler per smartphone diprediksi mencapai sekitar 54GB per bulan pada 2028, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 24 persen. Secara total, lalu lintas data seluler diperkirakan tumbuh dari sekitar 13 EB per bulan pada tahun 2022 menjadi 55 EB per bulan pada tahun 2028, tumbuh dengan CAGR sebesar 27 persen. 

Implementasi 5G diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan smartphone, dengan manfaat bagi operator telekomunikasi berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan negara. Namun, terlepas dari ekspektasi tersebut, pasar smartphone di Indonesia tetap lesu.  

Menurut laporan International Data Corporation (IDC) bertajuk "Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker", pengapalan smartphone di Indonesia pada kuartal pertama 2023 mencapai 7,9 juta unit, menandai penurunan 11,9 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. 

Di sisi lain, penetrasi 5G di Indonesia semakin meluas. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan hingga tahun 2022 cakupan 5G telah menjangkau 49 kabupaten dan kota.  

Langganan 5G meningkat di setiap wilayah di seluruh dunia dan diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar pada akhir 2023. Lalu lintas data jaringan seluler global terus tumbuh dengan penggunaan rata-rata global bulanan per ponsel cerdas yang diperkirakan melebihi 20 GB pada akhir tahun 2023.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper