Canggih! AI Buatan IBM dan NASA Bisa Deteksi Potensi Banjir

Lydia Tesaloni Mangunsong
Jumat, 4 Agustus 2023 | 21:00 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – NASA berkolaborasi dengan IBM, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika, mengembangkan model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bernama Prithvi yang mampu membantu manusia menganalisis citra satelit.

Melansir dari The Register, Kamis (4/8/2023), Prithvi memiliki tiga varian yang masing-masing disesuaikan untuk mengidentifikasi banjir, kebakaran lahan, serta tanaman dan penggunaan lahan lainnya.

Pengguna dapat memasukkan sebuah foto satelit ke Prithvi dan alat itu akan memberikan keterangan berisi hasil analisis dari informasi-informasi terkait area dalam foto.

Misalnya, ketika model disetel untuk opsi analisis tanaman dan lahan, Prithvi dapat menunjukkan di mana kemungkinan lokasi dengan air, hutan, ladang jagung, ladang kapas, lahan yang dikembangkan, lahan basah, dan sebagainya.

Model AI ini disebut akan berguna untuk mengotomatiskan studi tentang perubahan lahan dari waktu ke waktu dengan kemampuannya untuk melacak erosi akibat banjir serta analisisnya tentang kekeringan dan kebakaran hutan melanda suatu wilayah.

Nasa berharap, teknologi terobosan ini nantinya akan tersedia di seluruh dunia dan membawa dampak yang berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa model dasar memiliki potensi untuk mengubah cara data pengamatan dianalisis dan membantu kita untuk lebih memahami planet kita," kata kepala petugas data sains di NASA, Kevin Murphy.

Saat ini versi demo AI Prithvi dapat digunakan secara terbuka oleh siapapun. Pengembang juga dapat mengunduh versi aplikasinya secara terbuka untuk menyempurnakan model.

IBM dan Nasa bukan yang pertama mencetuskan gagasan ini. Namun, IBM mengklaim Prithvi 15 persen lebih baik daripada teknologi canggih sebelumnya dalam menganalisis citra geospasial, meskipun memiliki dataset yang masih terbatas.

Model AI ini diharapkan akan membantu melacak perubahan iklim dan penggunaan lahan, mengingat jumlah data satelit yang telah dikumpulkan dalam penelitian sains yang mengorbit Bumi diperkirakan mencapai 250.000 terabyte pada 2024.

Versi orisinil dan komersil dari Prithvi dipastikan akan tersedia pada akhir tahun nanti.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper