Bisnis.com, JAKARTA – McKinsey Global Institute baru-baru ini meneliti bagaimana pertumbuhan artificial intelligence (AI) dan faktor lain seperti populasi yang menua serta perkembangan e-commerce dapat memengaruhi sejumlah jenis pekerjaan di AS pada tahun-tahun mendatang.
Melansir The Insider, Senin (31/7/2023), sebagian besar pekerja melakukan alih profesi atau perpindahan tempat kerja demi mencari gaji dan keseimbangan yang menjanjikan dalam karier. Hal tersebut memunculkan istilah “The Great Resignation” yang berarti pengunduran diri besar-besaran.
Namun, mulai saat ini dan 2030 nanti, para peneliti McKinsey memprediksi bahwa 11,8 juta pekerja harus berganti pekerjaan bukan karena mereka ingin, melainkan karena mereka harus melakukannya. Menurut temuan para peneliti, sekitar 9 juta di antaranya mungkin harus mencari pekerjaan baru di industri baru.
Mitra McKinsey Global Institute, Michael Chui, mengatakan proyeksi pergeseran permintaan tenaga kerja yang disusunnya dipengaruhi oleh empat faktor utama, salah satunya ialah otomatisasi pekerjaan dengan dukungan AI.
Studi tersebut menemukan bahwa hingga 30 persen jam kerja di AS saat ini dapat diotomatisasi pada 2030. Kemampuan AI generatif dalam melakukan sejumlah pekerjaan saat ini, mulai dari membuat surat, essai, bahkan mengerjakan soal matematika, akan memengaruhi empat profesi.
Berikut 4 profesi yang terancam hilang digantikan AI pada 2030:
1. Juru tulis
2. sales retail
3. asisten administrasi
4. kasir
Dikatakan dalam studi bahwa masing-masing jenis pekerjaan di atas akan menurun hingga lebih dari 600.000 pada tahun 2030. Hal tersebut terjadi karena pekerjaan ini umumnya melakukan tugas berulang, pengumpulan data, dan pengolahan dasar data, semua aktivitas yang dapat ditangani oleh sistem otomatis secara efisien.
Peneliti menambahkan, chatbot bahkan lebih baik dalam memengaruhi permintaan di peran sales retail.
Secara garis besar, 75 persen proyeksi penurunan tingkat profesi ada dalam empat kategori, yaitu office support (pendukung kantor, seperti sekretaris dan teller), customer service and sales (layanan pelanggan dan penjualan), production work (buruh), dan food service (pelayanan makanan).
Pekerja dengan upah rendah disebut akan menjadi yang paling terpengaruh oleh sejumlah perubahan yang terjadi di dunia. Studi ini menemukan bahwa orang Amerika dengan pekerjaan berupah rendah 14 kali lebih mungkin perlu berganti pekerjaan pada 2030.
Di lain sisi, studi ini menemukan bahwa permintaan untuk profesi dengan upah lebih tinggi di industri seperti perawatan kesehatan, teknologi, dan transportasi akan cenderung tumbuh jauh ke depan.
Selain otomatisasi pekerjaan, penurunan tingkat profesi juga dipengaruhi oleh ledakan e-commerce yang akan mengurangi kebutuhan tenaga kerja di toko fisik; populasi yang menua dan memiliki pola pengeluaran yang berbeda; serta peningkatan produktivitas yang dapat menyebabkan industri membutuhkan lebih sedikit pekerja.