Riset IBM: Kepercayaan dan Privasi Data Penyebab Pemimpin Bisnis Menolak AI

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 4 Agustus 2023 | 14:47 WIB
Logo IBM/Reuters
Logo IBM/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - International Business Machines (IBM), perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa transparansi dan privasi data menjadi penyebab perusahaan-perusahaan enggan mengadopsi generative AI

Beberapa pemimpin bisnis meragukan keakuratan dar informasi yang ada dihadirkan oleh AI.

Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih mengatakan berdasarkan studi yang dilakukan IBM, 30 persen pemimpin bisnis menganggap bahwa isu kepercayaan dan transparansi sebagai hambatan dalam mengadopsi generative AI, sedangkan 42 persen lagi mengkhawatirkan masalah privasi data.

Roy mengatakan dibutuhkan AI yang memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya agar Indonesia dan negara maju lainnya dapat menjadi terdepan dalam pengembangan AI dan teknologi di Asia Tenggara. 

“Platform AI yang akurat, dapat dikembangkan dengan skala yang besar dan dapat disesuaikan, menjadi hal yang sangat penting bagi organisasi di Indonesia dan seluruh dunia, terutama dalam sektor keuangan, kesehatan, dan hukum, di mana pengambilan keputusan yang tidak bias menjadi sangat penting,” kata Roy kepada Bisnis, Jumat (4/8/2023). 

Roy mengatakan untuk mengatasi permasalah IBM memperkenalkan watsonx - platform AI dan data yang dirancang khusus untuk bisnis.

President Director of IBM Indonesia Roy Kosasih
President Director of IBM Indonesia Roy Kosasih

Dengan fokus pada transparansi dan keandalan, watsonx mengatasi masalah inti seputar adopsi teknologi AI, membangun kepercayaan dan skalabilitas yang menjadi keinginan bisnis.

watsonx merupakan solusi lintas industri, sehingga perusahaan dari berbagai segmen pasar dan hampir setiap industri dapat menggunakan model dasar untuk menerapkan model AI yang telah dilatih sebelumnya untuk berbagai kasus penggunaan, meningkatkan produktivitas mereka sambil memangkas biaya dalam prosesnya. 

Roy mengatakan inti dari watsonx adalah prinsip kepercayaan. Saat menggunakan AI, perusahaan-perusahaan harus meyakini bahwa model AI mereka dapat dipercaya untuk memberikan data benar, bukan halusinasi atau menggunakan bahasa yang tidak layak saat berinteraksi dengan konsumen. 

Dalam waktu dekat, kata Roy, IBM bersiap untuk meluncurkan watsonx.governance, yang akan membantu perusahaan menyematkan lebih banyak panduan sepanjang siklus hidup model dasar. 

IBM memperkirakan selama beberapa tahun mendatang biaya dan efisiensi energi dari model AI akan terus meningkat seiring dengan lebih banyak organisasi mengadopsi AI ke dalam strategi mereka, yang membuat model-model tersebut menjadi lebih kuat dan praktis seiring berjalannya waktu. 

“Selain itu, pada masa mendatang, kami memprediksi bahwa arsitektur AI multimodel penuh akhirnya akan memberikan skala tak terduga bagi perusahaan dengan AI mereka,” kata Roy.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper