IBM: Teknologi Faktor Penting Dukung Sustainbility

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 23 Mei 2023 | 06:00 WIB
Logo IBM/Reuters
Logo IBM/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - International Business Machines Corp (IBM), perusahaaan teknologi asal Amerika Serikat, melihat teknologi merupakan faktor penting dalam mendukung sustainability atau keberlanjutan.

Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan bersama Consumer Goods Forum (CGF). Studi ini pun menjelaskan bagaimana bisnis semakin sering mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi mereka.

Studi ini juga menemukan bahwa dengan menyelaraskan tujuan keberlanjutan dengan tujuan operasional, perusahaan dapat mengembangkan solusi inovatif seperti kemasan yang ramah lingkungan, proses manufaktur yang efisien energi, dan sumber material yang etis.

Salah satu hal penting yang bisa dipahami dari studi tersebut adalah pentingnya peran data. Membangun fondasi data yang kuat dan dapat meningkatkan kemampuan pengumpulan data sangatlak penting untuk transparasi dan kepercayaan dalam pelaporan keberlanjutan. 

"IBM melihat teknologi sebagai faktor penting dalam memungkinkan keberlanjutan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Sektor teknologi informasi dan komunikasi sendiri misalnya, sudah menghasilkan antara 1,8 persen hingga 3,9 persen dari emisi gas rumah kaca global," ujar Cin Cin Go, Technology Leader IBM Indonesia kepada Bisnis.com, Selasa (23/5/2023).

Adapun, organisasi biasanya mengalokasikan aplikasi cloud lebih dari yang diperlukan, sebesar 30-50 persen dan mengoperasikan pusat data mereka hanya dengan tingkat penggunaan sebesar 20-40 persen. 

"Hal ini menciptakan pemborosan konsumsi energi yang besar," tuturnya.

Di pemborosan tersebut, teknologi pengelolaan sumber daya aplikasi (ARM) berperan dalam membantu organisasi untuk secara dinamis dan bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya aplikasi, dan memastikan bahwa aplikasi yang kritis bagi bisnis hanya mengonsumsi apa yang mereka butuhkan untuk beroperasi.

Selain itu, teknologi green computing seperti server LinuxONE juga dapat mengurangi konsumsi energi sebesar 75 persen dan jejak karbon sebesar 850 ton metrik setiap tahunnya. Lebih lanjut, dibutuhkan pula 50 persen ruang pusat data yang lebih sedikit dibandingkan dengan server serupa di industri tersebut.

IBM melihat, dasar dari setiap tujuan keberlanjutan adalah perlunya membangun standar yang jelas, dengan data ESG, pelaporan, dan manajemen risiko iklim.

Hal ini membutuhkan pengumpulan dan konsolidasi lebih dari 500 jenis data, analisis peluang efisiensi dan risiko keberlanjutan, serta pelaporan terhadap kerangka kerja pelaporan ESG yang diakui secara internasional.

"Teknologi IBM seperti Envizi saat ini membantu organisasi menggantikan hutan data mereka dengan manajemen data ESG yang mudah disederhanakan dan sesuai dengan standar pelaporan, sambal memenuhi target keberlanjutan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper