Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengungkapkan salah satu perusahaan besar di negaranya akan meluncurkan salah satu proyek metaverse.
Adapun, metaverse adalah gagasan tentang lingkup realitas virtual daring. Kishida memiliki agenda ekonomi yang mendukung pertumbuhan yang disebut perusahaan Web3.
Sebutan Web3 mengacu pada visi internet terdesentralisasi yang dibangun di sekitar blockchain, teknologi dasar kripto. Jepang telah mulai melonggarkan beberapa aturan pada kripto seperti pada daftar token dan perpajakan, tapi masih memiliki aturan yang ketat pada sektor aset digital.
"Saya telah mendengar bahwa sebuah perusahaan besar Jepang untuk menggunakan kesempatan ini untuk mengumumkan kepaa dunia sebuah proyek besar dan ambisius yang bertujuan untuk menciptakan sistem ekonomi yang berharga di metaverse," kata Kishida seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/7/2023).
Dilansir dari Coindesk, pada Februari 2023, beberapa perusahaan teknologi, manufaktur, dan keuangan besar Jepang telah bekerja sama untuk menciptakan infrastruktur metaverse terbuka untuk mendorong strategi web3.
Fujitsu bekerja sama dengan 9 perusahaan yang di antaranya adalah Mitsubishi, Mizuho, membuat struktur metaverse yang dapat dioperasikan dengan sebutan Ryugokoku untuk memperluas Zona Ekonomi Metaverse Jepang.
Tujuan pembentukan konsorsium itu guna membantu dalam membangun kerangka kerja bagi perusahaan untuk memasuki pemasaran Web3, reformasi kerja.
Ryugukoku akan berfungsi sebagai dunia virtual untuk menghubungkan pengguna ke berbagai layanan Web3 yang dibuat oleh perusahaan dan lembaga pemerintah.
Platform itu juga akan menerapkan Avatar Pembelajaran Otomatis, yang mengumpulkan informasi pengguna untuk memberikan pengalaman metaverse yang dipersonalisasi.
Pegasus World Kit akan membantu pengguna menciptakan pengalaman metaverse yang gamified dan Multi-Magic Passport miliknya akan memberikan identifikasi dan metode pembayaran untuk memfasilitasi interoperabilitas dalam ruang metaverse.
Pada Oktober 2022, Kishia mengatakan Jepang akan berinvestasi dalam layanan transformasi digital, termasuk non-fungible tokens (NFT) dan metaverse.
Sementara itu, pada November, Kementerian Digital negara itu membuat rencana untuk membuat organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) untuk membantu lembaga pemerintah memasuki Web3.