Metaverse Dianggap Bualan Mark Zuckerberg, Ini Pendapat Pakar

Crysania Suhartanto
Rabu, 12 Juli 2023 | 19:28 WIB
Kode biner dan kata metaverse yang ditampilkan di layar laptop. Reuters
Kode biner dan kata metaverse yang ditampilkan di layar laptop. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Metaverse yang diusung Mark Zuckerberg dinilai akan kalah jauh dengan penggunaan platform Mixed Reality yang mengawinkan realitas virtual dengan realitas fisik.

Bahkan, menurut Direktur Eksekutif ICT  Heru Sutadi, tren Metaverse berpotensi berubah menjadi mixed reality.  Pasalnya, saat ini pamor Metaverse terus menurun akibat masyarakat luas belum memiliki bayangan konkret terkait interaksi yang ditawarkan.

Metaverse sendiri diusung Mark Zuckerberg Cs. Bahkan dalam iklan promosi yang dilakukan oleh perusahaan Meta pada 2021 lalu, proyeksi Metaverse hanya tergambar dalam kartun saja. 

Lagipula, menurut Heru, Metaverse ini juga merupakan nama yang dicomot dari Meta milik Mark sebagai induk Facebook. 

“Inikan lebih ke bagaimana Mark Zuckerberg menjelaskan bagaimana metaverse, dan secara tidak langsung itu juga mempromosikan Meta sebagai induk dari Facebook,” ujar Heru. 

Dengan demikian, Heru pun menyatakan jika Metaverse masih belum jelas memiliki kejelasan konsep. Hal ini membuat konsep realitas virtual Metaverse kian redup dari perbincangan.

“Jadi hanya sekadar memiliki, keren aja kalau orang beralih ke metaverse, apalagi jika digabungkan dengan NFT,” ujar Heru pada Bisnis.

Di lain sisi, Heru justru optimistis terhadap mixed reality, teknologi yang baru ramai dibicarakan di Mobile World Shanghai 2023 beberapa waktu lalu. 

Mixed reality ini dapat lebih mudah diadopsi karena memungkinkan penggunaan teknologi lainnya secara bersamaan dan berkaitan. Teknologi itu antara lain artificial intelligence (AI) yang menggunakan machine learning serta 5G. 

Dikutip dari Binus, mixed reality adalah sebuah teknologi yang menggabungkan realitas fisik dan konten digital. Adapun pada mixed reality ini, pengguna dapat saling berinteraksi dengan objek virtual.

Apalagi mengingat, penerapan mixed reality juga sudah mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dengan penggunaan drone ataupun operasi bedah yang menggunakan robot. 

“Jadi bagaimana kita menggabungkan kondisi realitas dengan kondisi virtual, misalnya dengan operasi bedah dengan robot atau gimana nanti. Mungkin nanti metaverse ini dapat berganti lagi, bisa seperti yang selama ini dicita-citakan, atau akan seperti mixed reality,” ujar Heru. 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper