Startup Metaverse Asal Inggris Raup Pendanaan Saat Industri Lesu

Rahmad Fauzan
Selasa, 11 Juli 2023 | 19:22 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan atau startup penyedia layanan metaverse asal London, Karta, berhasil mendapatkan pendanaan senilai US$1 juta. Uniknya, pendanaan ini datang di tengah lesunya industri metaverse.

Seperti diketahui, beberapa perusahaan teknologi mulai mengalihkan investasi mereka dari metaverse ke teknologi yang lebih maju seperti kecerdasan buatan. 

Pada Maret 2023, Disney dikabarkan melakukan restrukturisasi organisasi dengan memangkas 50 pegawai di divisi Metaverse. Hal sama juga dilakukan Microsoft yang menutup AltSpaceVR, sebuah platform yang berfokus pada pengembangan virtual reality. 

Mengutip berita UKTech.news, pendanaan tersebut masuk ke Karta meskipun ketertarikan pasar terhadap industri teknologi sedang mengalami penurunan.

“Karta mendapatkan pendanaan senilai $1,1 juta, meskipun ada penurunan minat pasar terhadap teknologi yang dianggap oleh beberapa orang sebagai masa depan internet,” kutip Bisnis.com dari UKTech.news, Selasa (11/7/2023).

Karta sendiri diluncurkan pada 2021 oleh pengusaha veteran industri musik Tony Barnes dan mantan Kepala Acara Fnatic Erik Londré.

Startup ini memiliki misi yaitu mendorong metaverse ke posisi yang mudah diakses serta praktis bagi para musisi, merek, dan pemegang hak di industri olahraga.

Dalam 2 tahun terakhir, Karta sudah menghasilkan beberapa proyek sukses seperti Roblox, Fortnite, dan Decentraland. Proyek-proyek tersebut merupakan pesanan dari klien-klien besar seperti Amazon Music, Sunsilk Unilever, dan, yang terbaru girl grup K-pop, TWICE.

Namun, daya tarik pasar terhadap metaverse dikatakan mengalami penurunan signifikan. Rebranding Facebook menjadi Meta pada akhir 2021 lalu dinilai menjadi salah satu faktor utama perubahan tren pasar.

Mengutip berita digitalmusicnews, peluncuran headset realitas campuran anyar oleh Apple diharapkan menghidupkan kembali minat terhadap industri metaverse beserta produk-produk turunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper