Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Organisasi Riset Luar Angkasa India (ISRO) S Somanath mengatakan bahwa kubah logam raksasa yang terdampar di pantai Australia jelas merupakan bagian dari roket, tidak ada misteri di dalamnya, tetapi mungkin bukan milik India.
Adapun beredar spekulasi liar tentang objek tersebut sejak ditemukan di pantai Green Head, sekitar 250 km (155 mil) utara Perth, pada akhir pekan.
"Kami tidak bisa memastikan itu milik kami kecuali kami menganalisisnya," katanya, seperti dilansir dari BBC, Rabu (19/7/2023).
Selanjutnya, bahkan beberapa orang mengatakan bahwa itu mungkin berasal dari peluncuran misi bulan terbaru India, tetapi para ahli dengan cepat menepis kabar itu, pada Jumat (14/7/2023).
Benda berbentuk silinder dengan lebar sekitar 2,5 m dan panjang antara 2,5 m hingga 3 m ini sempat membuat heboh warga pantai Green Head.
Awalnya berspekulasi bahwa reruntuhan itu bisa menjadi bagian dari MH370, yaitu pesawat yang hilang di lepas pantai barat Australia dengan 239 penumpang di dalamnya, pada 2014.
Akan tetapi, para ahli penerbangan segera mengklarifikasi bahwa benda itu tidak mungkin berasal dari pesawat komersial dan kemungkinan itu adalah tangki bahan bakar dari roket yang jatuh ke Samudera Hindia pada tahap tertentu.
Badan Antariksa Australia kemudian mengatakan ada kemungkinan silinder raksasa itu jatuh dari kendaraan peluncuran luar angkasa asing.
Kemudian hal itu menimbulkan spekulasi bahwa objek tersebut adalah tangki bahan bakar PSLV atau Kendaraan Peluncur Satelit Kutub yang secara rutin digunakan oleh Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa.
Salah satu yang terakhir digunakan untuk mengirim pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 ke orbit, dan itu menimbulkan spekulasi bahwa puing-puing itu berasal dari pesawat itu, pada Jumat (14/7/2023).
Meski begitu, para ahli mengatakan bahwa objek tersebut telah berada di air setidaknya selama beberapa bulan. Foto-foto yang menunjukkan penutup teritipnya yang luas mendukung argumen itu.
Ketua ISRO Somanath mengatakan bahwa tidak ada misteri tentang objek tersebut, dan dia membenarkan bahwa itu adalah bagian dari roket. Sementara pihak berwenang Australia belum merilis rincian lebih lanjut.
"Itu bisa saja PSLV atau lainnya dan kecuali kita melihat dan menganalisisnya, itu tidak bisa dikonfirmasi," ujarnya.
Somanath menegaskan bahwa beberapa bagian PSLV diketahui telah jatuh di laut di luar Zona Ekonomi Eksklusif Australia.
Dia mengatakan bahwa objek tersebut mungkin telah mengambang untuk waktu yang lama dan akhirnya mencapai pantai. Selain itu, dia menambahkan bahwa tidak ada bahaya yang akan diakibatkan terkait dengan puing-puing tersebut.
Pihak berwenang di Australia mengatakan mereka menganggap barang itu berbahaya dan polisi telah meminta orang-orang untuk menjaga jarak aman. Beberapa ahli mengatakan itu bisa mengandung bahan beracun.